Mohon tunggu...
Andri Rusdianto
Andri Rusdianto Mohon Tunggu... Penulis - Seorang mahasiswa yang suka berpikir kritis dan memberikan argumen.

Lahir di Klaten dan berkuliah di Semarang. Saya suka menulis sejak duduk di usia sekolah dasar. Motivasi saya menulis adalah karena saya suka menulis. Selain menulis, saya punya hobi lain seperti bersepeda, editing video, solo traveling, menonton anime dan lain-lain.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Untungnya Nomor 11.11 di Tengah Resesi?

11 November 2020   21:09 Diperbarui: 11 November 2020   21:20 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Resesi merupakan periode penurunan ekonomi sementara di mana perdagangan dan aktivitas industri berkurang, umumnya ditandai dengan penurunan PDB dalam dua kuartal berturut-turut. Arti kata resesi bisa juga dimaknai sebagai pelambatan atau kontraksi besar dalam kegiatan ekonomi. Penurunan pengeluaran yang signifikan umumnya mengarah ke resesi. 

Diwartakan The Economic Times, pelambatan dalam kegiatan ekonomi dapat berlangsung selama beberapa kuartal sehingga benar-benar menghambat pertumbuhan ekonomi. Dalam situasi seperti itu, indikator ekonomi seperti PDB, laba perusahaan, pekerjaan, dan lain-lain, turun dan akan menciptakan kekacauan di seluruh ekonomi (moreschick.pikiran-rakyat.com).

Resesi bersifat destruktif karena biasanya menciptakan pengangguran yang tersebar luas. Itulah mengapa banyak orang akan terkena dampak saat resesi terjadi. Ketika tingkat pengangguran meningkat, pembelian konsumen semakin turun. Bisnis bisa bangkrut. Dalam banyak resesi, orang kehilangan rumah ketika mereka tidak mampu membayar cicilan rumah (finoo.id).

Kaum muda sulit mendapatkan pekerjaan yang baik setelah lulus sekolah. Resesi juga bisa membuat orang lebih sulit untuk mendapatkan peluang dan promosi baru. Resesi saat ini hampir dialami oleh semua negara termasuk Indonesia. Penyebabnya adalah adanya wabah covid-19 yang berdampak pada aktivitas perekonomian.

Selain itu, banyak media di sekitar kita mengadakan  promo. Hal yang paling populer saat ini adalah 11.11, beberapa media komersil seperti media toko daring dan bahkan operator seluler mengadakan promo yang hampir sama yaitu 11.11. Lalu, apakah ini dapat berdampak kepada kondisi ekonomi dan aktivitasnya?

Saya sendiri berpikir bahwa ini memiliki dampak besar jika tidak terkendali. Beberapa promo 11.11 memberikan banyak keuntungan kepada konsumen seperti diskon, gratis , dan lain sebagainya. Di media toko daring seperti Tokopedia misalnya memberikan diskon besar-besaran untuk beberapa produk tertentu. Siapa yang melihat diskon itu pun pasti akan tergiur untuk membelinya.

Hal-hal yang memberikan tawaran yang menggiurkan pasti dapat membuat konsumennya bertindak dahulu tanpa memikirkannya matang-matang. Di situasi seperti ini seharusnya kita perlu berpikir tentang kondisi keuangan kita. 

Namun, bukan berarti kita menghemat dan tidak memanfaatkan promo yang ada. Sebenarnya, tidak harus pada promo 11.11 tetapi juga pada event lain kita perlu untuk memikirkan matang-matang sebelum menghadapi resiko keuangan yang akan terjadi. Terlebih lagi pada masa pandemi ini, semuanya terasa berubah dan efek resesi begitu terasa untuk usaha-usaha besar.

Setidaknya kita dapat mencoba untuk bertahan dari segala ancaman kehidupan yang ada. Kita perlu menemukan solusi dari segala kebutuhan yang semakin meningkat dengan kondisi ekonomi menurun. Mari tenang dan memikirkan matang-matang dalam mengatur keuangan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun