Mohon tunggu...
Andri Limka
Andri Limka Mohon Tunggu... Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang tertarik membaca, menulis, dan membagikannya kepada yang lain

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hadiah Makanan Saat Sidang Skripsi

12 Desember 2021   10:09 Diperbarui: 12 Desember 2021   10:15 7092
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hadiah Makanan Saat Sidang Skripsi/Pics by Stocksnap/Pixabay

Sidang skripsi adalah ujian kelulusan bagi jenjang S1. Dalam sidang skripsi, seorang mahasiswa akan diuji oleh dosen yang telah ditunjuk perihal skripsi yang telah ditulisnya.

Teknisnya mahasiswa mempresentasikan skripsinya secara singkat, padat, dan jelas. Setelah itu dosen akan mengajukan beberapa pertanyaan. Setelah dirasa cukup, dosen yang bertindak sebagai penguji akan menentukan lulus tidaknya mahasiswa beserta nilai yang didapat oleh mahasiswa tersebut.

Ada kebiasaan bahwa mahasiswa menyediakan sendiri konsumsi untuk dosen yang akan menguji. Mungkin ini bukanlah sebuah kewajiban atau aturan resmi yang ditetapkan dari pihak kampus untuk mahasiswa yang akan sidang. Tetapi berangkat dari tradisi dan sudah merupakan kebiasaan, maka mahasiswa mengikuti saja kebiasaan tersebut.

Makanan yang dibawa pun bervariasi seperti roti, nasi kotak, buah, dan minuman yang bisa sampai dua jenis (air mineral dan teh botol).

Mahasiswa yang mampu tentu akan menyediakan sesuai kemampuannya. Sedangkan mahasiswa yang kurang mampu akan tetap usaha menyediakannya meski tetap sesuai kemampuannya, meski sekali lagi ini bukanlah sebuah kewajiban tetapi oleh karena kebiasaan setiap sidang dan telah berlangsung turun temurun, akan terasa janggal bila hal itu tidak dilakukan.

Bila berpikir positif, makanan tersebut adalah sebagai tanda jasa kepada dosen yang telah mendidik mahasiswa selama perkuliahan dan meluangkan waktunya untuk hadir dan menguji mahasiswa. Apakah termasuk gratifikasi? Mungkin ya dan juga mungkin tidak.

Ya, karena dosen sebenarnya telah mendapat gaji dan tunjangan. Menghadiri dan menguji mahasiswa saat sidang skripsi adalah tugas seorang dosen yang diberi tanggung jawab membimbing dan menguji skripsi. Maka pemberian makanan saat sidang skripsi bukanlah hal yang seharusnya dilakukan oleh mahasiswa.

Tidak, karena itu adalah ungkapan rasa syukur dan terima kasih dari mahasiswa yang telah menyelesaikan skripsinya dan sudah masuk tahap akhir kelulusan perkuliahan melalui sidang skripsi.

Tetapi tindakan terhadap tentu saja menimbulkan hal yang mungkin tidak seharusnya terjadi.

Hal yang dikhawatirkan adalah adanya sentimen negatif terhadap mahasiswa yang menyediakan makanan ala kadarnya atau bahkan tidak menyediakannya sama sekali.

Mungkin saja pertanyaan yang diajukan akan lebih sulit atau nilai yang diberikan tidak maksimal atau tidak yang seharusnya didapat oleh mahasiswa yang bersangkutan.

Memang hal tersebut sulit untuk dibuktikan tetapi bukan tidak mungkin akan atau telah terjadi.

Maka profesionalisme seorang dosen dalam menguji mahasiswa dalam skripsi sangat diharapkan. Selain itu, pihak universitas pun harus tegas menerapkan aturan agar mahasiswa tidak lagi menyediakan makanan bagi para dosen selain memberatkan mahasiswa yang rata-rata belum berpenghasilan, juga untuk memberi kesan keadilan bagi setiap mahasiswa dalam mendapat akses pelayanan pendidikan yang seharusnya.

Tanda cenderamata atau wujud rasa terima kasih kepada dosen merupakan hal yang sangat lumrah bila dilihat dari budaya sebagai pribadi yang tahu terima kasih. Tetapi ada nilai yang lebih harus dijunjung tinggi untuk meningkatkan kualitas pendidikan selain mental untuk tidak membeda-bedakan latar belakang mahasiswa dari segi ekonomi.

Selain ucapan terima kasih secara langsung, alangkah baiknya mahasiswa dapat mengungkapkan rasa terima kasih yang lebih bermakna melalui tetap mengingat bahkan menerapkan pengajaran dan materi yang pernah disampaikan oleh dosen. Selain itu, mahasiswa dapat menceritakan bahwa ilmu yang didapatkannya berasal dari dosen (disebut namanya) sehingga nama dosen yang bersangkutan akan tetap lestari dalam diri mahasiswa dan dikenal orang lain yang mendapat inspirasi dari cerita mahasiswa yang mendapat pengajaran sang dosen.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun