Mohon tunggu...
Andrie Kw
Andrie Kw Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Baca buku, baca situasi, nulis apa aja tgantung mood. Mengalir saja sambil meniti arus kehidupan.. twiiter @andriekw

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sepeda di Galunggung

18 Desember 2015   22:44 Diperbarui: 18 Desember 2015   23:12 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jikalau sudah diniatkan dan niat itu baik, insyaalloh ada jalan” itu yang melintas dalam hati. Betapa banyak hal dimudahkan termasuk kesempatan berolahraga di sela kesibukan bekerja. Khusus hari ini edisi dinas luarnya berada di kota Tasikmalaya. Rapat yang dimulai jam 8 pagi hingga jam 2 siang diselingi ishoma selama 45 menit menghasilkan beberapa kesepakatan dan hasil yang menjadi pedoman satu tahun ke depan. Tetapi sesi siang agak terkendala karena penyajian data yang berbentuk angka ternyata ada kesalahan proses formulasi sehingga perlu dihitung ulang dan membutuhkan waktu. Dengan berbagai pertimbangan akhirnya para perwakilan pemilik bersepakat untuk menunda rapat hingga malam hari.

 Setelah bubar dari ruang rapat, tanpa membuang waktu segera menuju  kendaraan bersama 2 orang teman dan segera meninggalkan area hotel  yang digunakan untuk rapat hari ini. Posisi ruang rapat dan hotel tempat  menginap cukup strategis, karena terletak di lantai tertinggi sebuah mall  besar di Kota Tasikmalaya. Tetapi kalau hanya untuk keliling mall  kayaknya sayang sekali waktu terbuang. Mending mencari suasana alam...  kalau bisa berolahraga.. berkeringat... bugar dan sehat.

 Diskusi menentukan arah tujuan olahraga sangat singkat, dibantu gps  maka si hitam gelap menkuncur menuju arah Gunung Galunggung. Betapa  nikmatnya perjalanan menembus pinggir kota menuju jalan berkelok yang  sangat mulus. Memang terasa agak sempit sehingga harus berhati-hati di  belokan. Tetapi secara keseluruhan sangat menyenangkan. Apalagi  jendela semua dibuka dan air conitioner di matikan, membiarkan tubuh dan wajah diterjang angin segar alam pegunungan.

Gunung Galunggung merupakan gunung berapi dengan ketinggian 2.167 meter di atas permukaan laut, terletak sekitar 17 kmdari pusat kota Tasikmalaya. Terdapat beberapa daya tarik wisata yang ditawarkan antara lain obyek wisata dan daya tarik wanawisata dengan areal seluas kurang lebih 120 hektare di bawah pengelolaan Perum Perhutani. Obyek yang lainnya seluas kurang lebih 3 hektar berupa pemandian air panas (Cipanas) lengkap dengan fasilitas kolam renang, kamar mandi dan bak rendam air panas. (Wikipedia)

Hanya perlu 45 menit, gerbang area Gunung Galunggung menyambut kami. Dihadapkan pada dua jalan, yang ke arah kanan menurut petunjuk menuju pemandian air panas sementara yang lurus terlihat begitu menanjak adalah menuju kawah Gunung Galunggung. Bu hajjah dibelakang kemudi terlihat agak ragu melihat jalan yang tinggi menjulang. Akhirnya sopir tembak mengantikan. Perlahan tapi pasti si hitam gelap merayapi tanjakan dengan perseneling gigi 1. Wajah tegang sedikit membayang, tetapi terhibur oleh hijaunya dedaunan dan suasana alami yang begitu melenakan.

Akhirnya setelah beraneka kelok menanjak dilewati, kami bertemu dengan persimpangan. Arah kiri menuju air terjun, arah kanan menuju kawah. Ya kanan donk, khan kita pengennya ke kawah. Hanya berselang 500 meter, parkiran kendaraan membentang, banyak warung-warung serta toilet dan paling penting keberadaan mushola kecil yang cukup bersih dengan airnya yang jernih.

[caption caption="Tangga ke kawah galunggung. dokpri"]

[/caption]

 

“Alhamdulillah sampaiii!!!!” teriak Pak Tresna ditimpali oleh tepuk tangan  dari bu Hajjah. Diriku segera menuju mushola untuk shalat asyar sambil clingak clinguk mengamati arah menuju kawah. Ternyata...... kami belum sampai puncaknya, ini baru tempat parkiran saja.

Setelah sholat segera mengubah kostum dengan pakaian khusus bersepeda dan yang wajib adalah sepatu olahraga. Diusahakan matching donk, biru-biru... pokoknya hidup Persib. Lalu mengeluarkan si hijau speda setiaku dari mobil.

Warga lokal, kayaknya tukang parkir menghampiri kami, “Bade ka luhur pa? Ka palih dieu kana tangga” “Muhun” Kami jawab serempak. Ternyata tantangan alam membentang dihadapan mata, tangga putih mengular terlihat mengecil di ujung sana. Keterangan yang tertera di pintu tangga terdapat tulisan bahwa tangga yang harus dilewati adalah 630 buah anak tangga. Jika satu anak tangga 30cm berarti sekitar 1,89 km yang harus ditaklukkan. Amazing....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun