Mohon tunggu...
Jurnalis
Jurnalis Mohon Tunggu... Akademisi dan pengiat Sosial

Akademisi dan Pengiat sosial masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Tarif Naik, Beban Rakyat Bertambah: PEMUD ICMI dan Rampai Nusantara Desak DPRD Tindak Lanjuti dan Ambil Sikap

30 Juni 2025   11:39 Diperbarui: 30 Juni 2025   11:39 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengurus Pemuda ICMI dan Rampai Nusantra, Dok 

Batam, 28 Juni 2025 ---Rencana kenaikan tarif listrik PLN Batam sebesar 1,43 persen mulai 1 Juli 2025 mendapat penolakan keras dari dua organisasi kepemudaan di Provinsi Kepulauan Riau. Pemuda ICMI Kepri dan Rampai Nusantara Provinsi Kepri secara terbuka menyuarakan kekecewaan dan mendesak DPRD Kepri dan DPRD Kota Batam untuk segera turun tangan meninjau ulang kebijakan tersebut.

Kedua organisasi menilai bahwa keputusan menaikkan tarif listrik, meski hanya untuk pelanggan rumah tangga dengan daya di atas 3.500 VA, instansi pemerintah, dan pelanggan komersial KSO, tetap memiliki dampak sistemik terhadap masyarakat luas.

"Ini bukan sekadar 1,43 persen. Ini soal beban tambahan di tengah kondisi rakyat yang masih berjuang menghadapi tekanan ekonomi. Kebijakan ini tidak sensitif dan terlalu elitis," ujar Supriadi, Ketua Rampai Nusantara Kepri, dalam keterangan persnya, Sabtu (28/6).

Pernyataan senada disampaikan oleh Ketua  Pemuda ICMI Kepri Andriansyah Sinag , yang menilai bahwa keputusan menaikkan tarif merupakan bentuk kelalaian dalam membaca realitas sosial-ekonomi masyarakat Batam.

"Batam bukan hanya kawasan industri, tapi juga tempat hidup bagi keluarga pekerja, pedagang kecil, dan buruh informal. Kenaikan tarif listrik, sekecil apapun, bisa berdampak besar pada harga barang dan jasa yang digunakan masyarakat," ujarnya.

Dampak Sistemik di Masyarakat

Kenaikan tarif ini diklaim oleh PLN Batam sebagai langkah untuk menyeimbangkan biaya pokok penyediaan listrik, mengingat perusahaan ini tidak menerima subsidi dari pemerintah pusat seperti PLN nasional. Dengan kenaikan 1,43 persen, PLN Batam menargetkan margin keuntungan operasional sebesar 2,73 persen.

Namun, Pemuda ICMI dan Rampai Nusantara menilai bahwa pendekatan korporasi yang menargetkan margin justru mengorbankan prinsip keadilan sosial dan keberpihakan pada masyarakat.

Menurut kedua organisasi ini, meskipun pelanggan kecil seperti rumah tangga 450 VA hingga 2.200 VA, sektor industri dan sosial tidak terdampak langsung, mereka tetap akan mengalami efek tidak langsung, di antaranya:

  • Kenaikan harga bahan pokok akibat meningkatnya biaya distribusi dan produksi.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
    Lihat Kebijakan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun