Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Timnas Jerman Ngotot Dukung LGBT, Gareth Southgate: Inggris Cari Aman

25 November 2022   15:44 Diperbarui: 25 November 2022   15:45 1083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate (sumber: nottinghampost.com/Amie Wilson)

Gelaran Piala Dunia 2022 Qatar telah memasuki hari keenam sejak Minggu, 20 November 2022 lalu. Serangkaian pertandingan telah digelar setelah Opening Ceremony. Dari sekian pertandingan yang sudah digelar, ada dua laga yang menjadi sorotan fans sepakbola dunia, yaitu Argentina vs Arab Saudi dan Jerman vs Jepang.

Secara mengejutkan Timnas Argentina dan Jerman sama-sama menelan kekalahan, dan skor pertandingannya pun sama, yaitu 2-1. Hasil ini tentu diluar dugaan para fans dan pengamat sepakbola dunia, sebab Argentina dan Jerman adalah negara yang bertabur bintang, sebut saja Lionel Messi dan Thomas Muller.

Alhasil Timnas Argentina dan Jerman kini menjadi bulan-bulanan warganet, terlebih kandidat juara lain memperoleh hasil positif di laga pertama mereka, sebut saja Perancis, Inggris, Spanyol, serta Portugal.

Meski sama-sama dibully, Timnas Jerman agaknya datang membawa sesuatu yang sensitif di Piala Dunia 2022 Qatar kali ini, yaitu LGBT (homo, lesbi, dan heteroseksual).

Der Panzer (julukan Timnas Jerman) secara terang-terangan tidak setuju dengan aturan pemerintah Qatar tentang pelarangan unsur LGBT di Piala Dunia 2022 kali, sebab Qatar sendiri merupakan negara mayoritas penduduk beragama Islam dan menentang yang nama LGBT.

"Melarang kami memakai ban kapten itu (OneLove) seperti membungkam kami," jelas DFB Team pada laman twitternya, Rabu (23/11/22) lalu.

Statement tersebut diperkuat dengan aksi kurang baik yang dilakukan Timnas Jerman, yaitu berfoto sebelum pertandingan melawan Jepang dengan gaya menutup mulut, yang menandakan ketidaksetujuan atau bungkam terhadap aturan Qatar yang dinilai deskriminatif tentang hak asasi manusia.

Aksi pemain Jerman, Rudiger ketika sprint melawan pemain Jepang juga menjadi sorotan karena dianggap sebagai bentuk ejekan dan hinaan terhadap lawannya.

Rudiger tampak adu sprint dengan Takuma Asano dengan mimik muka tertawa (sumber: viva.co.id/Surya Aditia)
Rudiger tampak adu sprint dengan Takuma Asano dengan mimik muka tertawa (sumber: viva.co.id/Surya Aditia)
Beberapa negara juga diketahui sebelumnya menentang aturan Qatar tentang LGBT, sebut saja Denmark dan Inggris. Berbeda dengan Jerman dan Denmark yang sedikit "keras kepala" mengenai aturan Piala Dunia 2022 Qatar ini, Inggris lebih memilih cari aman agar tidak bernasib sama dengan Jerman.

"Kami benar-benar sangat mendukung basis LGBTQ kami, dan saya tahu beberapa dari mereka merasa sedikit kecewa karena ban kapten tidak dikenakan," dikutip dari laman goal.com, Jumat (25/11/22).

"Kami akan dikritik karena itu, tapi terkadang kami harus menerima kritik dan melanjutkannya. Saya pikir jika kita percaya diri tentang diri kita sendiri dan dimana kita berdiri, kita tidak perlu khawatir tentang perlunya melakukan sesuatu agar terlihat melakukannya (seperti Jerman)," tegasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun