Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kemarau atau Tidak, Sidoarjo Masih Panas!

3 September 2021   05:05 Diperbarui: 3 September 2021   05:07 1173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampak taman ASEAN Sidoarjo di siang hari yang begitu terik (sumber ilustrasi: www.sidoarjokab.go.id)

Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu daerah di Jawa Timur yang berada di selatan Kota Surabaya. Sidoarjo banyak dikenal masyarakat luas karena keberadaan lumpur panas lapindo yang sekarang dijadikan objek wisata.

Sidoarjo juga dikenal sebagai daerah delta karena wilayah Sidoarjo berada di antara pecahan Sungai Brantas, yaitu Sungai Mas dan Sungai Porong.

Bicara soal musim kemarau, hal ini sudah bukan rahasia lagi bagi orang Sidoarjo. Musim kemarau yang identik dengan panas sudah biasa bagi warga Sidoarjo.

Hal ini bisa kita rasakan sendiri saat orang luar daerah pertama kali menginjakkan kaki di Sidoarjo. Banyak yang mengeluh kepanasan, bahkan saat siang hari, suhu udara di Sidoarjo dapat mencapai 43°Celcius.

Terik matahari begitu menyengat, belum lagi adanya industri pabrik, kepulan asap membumbung tinggi, aktivitas jalan raya padat merayap sudah biasa bagi warga Sidoarjo sendiri.

Belum lagi lahan pertanian yang semakin berkurang karena pembangunan industri dan perumahan elit membuat Sidoarjo kelihatan semakin gersang dan panas.

Sebetulnya, dengan adanya musim kemarau ini dapat mempermudah mobiltas para pekerja. Mereka tidak perlu ribet memakai jas hujan, basah dijalan serta tidak perlu sering-sering cuci kendaraan, seperti motor, mobil dan lain-lain.

Musim kemarau juga ditunggu oleh anak-anak, dengan tidak adanya hujan, mereka dapat bermain layang-layang, sepedaan dan semacamnya.

Warga Sidoarjo sendiri memang senang berjemur dihalaman rumah yang diyakini dapat membunuh penyakit pada tubuh dan menyehatkan badan.

Industri perusahaan di Kabupaten Sidoarjo tergolong merata, sebab kita dapat menemui industri pabrik hampir di semua tempat di Sidoarjo, entah di desa maupun kota.

Sementara pada malam hari nya, suhu udara di Sidoarjo berkisar dari 28°Celcius sampai 32°Celcius, sedangkan di musim penghujan, suhu udara daerah Sidoarjo yaitu 25°Celcius sampai 32°Celcius. Kemarau atau penghujan, Sidoarjo masih tetap dianggap panas.

Bila kita bandingkan dengan daerah lain tentu akan memberikan perbedaan yang cukup terlihat. Oleh karena itu, banyak minum air putih untuk menghilangkan dehidrasi pada tubuh. 

Suhu yang tinggi di Sidoarjo ditengarahi disebabkan oleh adanya pertumbuhan awan menengah pada sore hari, sehingga udara terasa gerah dan panas.

Didalam rumah pun masih terasa panas dan gerah, meskipun sudah dinyalakan kipasnya. Belum lagi kepadatan penduduk yang membikin semakin ramai.

Kita ambil daerah Sidoarjo dan Banyuwangi. Suhu di Sidoarjo pada pagi sampai siang hari berkisar antara 28°C sampai 42°Celcius, sedangkan di Banyuwangi suhu udara pagi hingga siang ada dikisaran 23°Celcius sampai 31°Celcius. Perbedaan 5 derajat sampai 10 derajat sangatlah memberi dampak.

Mereka yang berasal dari luar Sidoarjo akan cepat berkeringat dan gerah badan. Tidak dengan orang Sidoarjo, suhu 29°Celcius pada  pagi hari sudah tergolong dingin sejuk.

Akhir-akhir tahun ini, musim kemarau bisa dibilang lebih lama dibanding musim hujan. Kalau masalah ketahanan tubuh, warga Sidoarjo mungkin sudah biasa dengan hal itu.

Namun bila dilihat dari sudut pertanian, musim kemarau yang berkepanjangan dengan suhu asli Sidoarjo yang tergolong panas membuat banyak lahan pertanian menjadi kering dan sulit melakukan penanaman padi dan semacamnya.

Inilah masalah yang kerap ditimpa para petani di Sidoarjo pada musim kemarau.

Sementara itu, musim kemarau ini dijadikan masyarakat untuk membuka usaha peluang baru, yaitu jualan es dipinggir jalan. Tentu kemungkinan dagangan akan laris, apalagi jika penjual es tersebut menjual didaerah pabrik, tentu akan ramai, terutama pada jam istirahat.

Dibalik adanya musim kemarau, tentu masih ada manfaat yang bisa dipetik didalamnya. Hal tersebut tergantung cara kita mencari peluang yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun