Mohon tunggu...
Andri Pratama Saputra
Andri Pratama Saputra Mohon Tunggu... Bankir - Seorang yang ingin selalu belajar dan saling berbagi pengetahuan

Seorang yang ingin selalu belajar dan saling berbagi pengetahuan #RI #BudayaReview

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kepemimpinan Transformasional di Era Ekonomi Digital

7 Desember 2022   09:19 Diperbarui: 7 Desember 2022   10:16 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: kajianpustaka.com

Pentingnya kepemimpinan dalam sebuah negara khususnya di Indonesia yang sedang mengembangkan perekonomian akan mempengaruhi sejauh mana keberhasilan dalam sebuah negara. Abubakar (2022) dalam pembelajaran Bins di AKULAKU menyatakan kepemimpinan tersebut bersifat inklusif yaitu memiliki inovasi dalam institusi dan proteksi dalam menjaga copyright, memiliki regulasi yang mengatur agar tersedianya check and balance di sebuah negara, terbuka akan adanya perubahan dan pengembangan pendidikan.

Dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi, dibedakan menjadi dua perspektif yaitu:

  • Short term, yaitu mengelola siklus ekonomi agar tidak terlalu tinggi dan rendah. Tools yang dilakukan oleh BI dengan bauran kebijakan bersama kebijakan fiskal.
  • Medium-long term, yaitu reformasi struktura;l yang diarahkan untuk meningkatkan riset dan sumber daya manusia melalui inovasi dan kebijakan pendidikan. Dalam teori pertumbuhan, dapat juga dimasukkan unsur budaya, pengetahuan, modal, tenaga kerja., dan sumber daya alam.

Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, perlu diperhatikan pergeseran paradigm pertumbuhan ekonomi yaitu:

  • Dari teori klasik ekonomi menjadi teori ekonomi modern yang berfokus terhadap pengembangan proses multidimensi yang sebelumnya hanya berfokus terhadap pertumbuhan ekonomi.
  • Strategi dalam pengembangan ekonomi yang tadinya hanya berfokus terhadap pengangguran menjadi pengembangan industry pedesaan, pengembangan sumber daya manusia, dan perubahan kelembagaan.
  • Pengembangan yang berkelanjutan dengan memperhatikan 5P yaitu people, planet, prosperity, partnership, dan peace.
  • Memperhatikan investasi dalam makna luas seperti inovasi berkellanjutan dalam mengembangkan pendidikan dan teknologi dan peran dari makroekonomi itu sendiri.

Dalam menghadapi kondisi perekonomian, diperlukan pengembangan kapasitas di setiap individu agar kita memiliki pengetahuan yang lengkap. Rumsfeld dalam Abubakar (2022) menyatakan terdapat 4 kondisi pengetahuan seseorang yakni:

  • Known-known, yaitu kondisi kita ketika kita sadar akan memiliki sebuah pengetahuan, solusi dari kondisi ini adalah dengan cara selalu menyerap best practices dan membuat catatan khusus lalu diimplementasikan;
  • Known-unknown, yaitu kita sadar akan sebuah fenomena tetapi kita tidak mengetahui bagaimana solusinya. Solusi ketika kondisi ini adalah dengan mencari good practice melalui berpikir analisis, dicaring, lalu dipelajari kesesuaian;
  • Unknown-known, yaitu kondisi masalah yang tela disadari namun signifikansinya belum diketahui. Solusi ketika kondisi ini adalah dengan mencari good practice melalui berpikir analisis, dicaring, lalu dipelajari kesesuaian;
  • Unknown-unknown, yaitu kondisi dan masalah belum diketahui, solusinya adalah dengan mencari emergence practice yaitu praktek yang baru muncul seperti startup. Dari sinilai diperlukan adanya kepemimpinan transformasi yang mampu membaca situasi baru yang berpotensi terhadap disrupsi dan prinsip menggunakan solusi baru terhadap masalah yang baru.

Dalam konteks kepemimpinan, diperlukan adanya kepemimpinan yang baru yang mampu menggunakan cara baru. Kepemimpinan pada era ini diperlukan untuk perwujudan transformasi khususnya di Indonesia yang penuh akan disrupsi dan serba kompleks dan sega;a aspek dalam pembangunan. Keberhasilan kepemimpinan sangat berhubungan dengan bagaimana pemimpin efektif yang menyesuaikan keadaan dan waktu ketika mencari solusi dalam menyelesaikan sebuah masalah. Kepemimpinan transformasi dapat dilihat dari seberapa jauh pengikut memiliki moral dan motivasi yang lebih dalam mengikuti pemimpin.  Dalam kepemimpinan transformasi, memiliki bebrapa elemn yaitu:

  • Idealized influence, dimana pemimpin memiliki role model yang kuat dalam memimpin dan melakukan apa yang dikatakan;
  • Inspirational motivation, pemimpin yang menginspirasi dan memiliki visi yang dapat diimplementasikan dan diinternalisasikan kepada bawahan;
  • Intellectual stimulation, pemimpin mendorong bawahan untuk selalu inovatif dan meninggalkajn status quo;
  • Individual consideration, pemimpin menunjukkan perhatian yang tulus kepada bawahan serta mengembangkan kepercayaan.

Kepemimpinan transformasi berusaha untuk menutupi kekurangan dalam kepemimpinan transaksi yang berfokus untuk bawahan melebihi dari yang diharapkan. Tujuan kepemimpinan transformasi adalah menghasilkan perubahan moral yang lebih baik, motivasi yang meningkat, serta kinerja yang melebihi dari yang diharapkan dalam sebuah organisasi. Hal ini memerlukan pendekatan yaitu:

  • Inner, dimana seseorang mampu memimpin dengan baik diri sendiri, ini berfokus untuk kompetensi dan emotional intelligence;
  • Other, dimana seseorang mampu memimpin orang lain ini berfokus untuk social intelligence, kemampuan komunikasi, dan kemampuan menmpengaruhi;
  • Outer, dimana seseorang mampu dengan baik memimpin organisasi, ini berfokus terhadapinternalisasi visi, penyelesaian masalah, dan pengambilan keputusan.

Dalam kepemimpinan transformasi, diperlukan adanya frugal inovasi yang digambarkan dari bagaimana dampak inovasinya sehingga seorang pemimpin transformasi sering disebut sebagai game changer yang memiliki langkah sebagai berikut:

  • Meningkatkan kemampuan kemampuan transformasinya untuk mencapai level tertentu;
  • Meningkatkan kualitas inovasi
  • Menyeimbangkan kualitas dan inovasi yang sejalan dengan tujuan institusinya.

Selain sebagai game changer, kepemimpinan transformasi memerlukan sebuah catalytic collaboration yang memiliki aspek sebagai berikut:

  • Memprioritaskan pembelajaran, artinya mendorong adanya sharing knowledge yang berkelanjutan agar selalu evaluasi;
  • System thingking dan acting, yaitu membangun jejaring;
  • Democratizing access to assets, yaitu pemanfaatan teknologi untuk membangun kerja sama;
  • Building long term, yaitu membangun hubungan jangka panjang dengan sesama stakeholder.

Pentingnya kepemimpinan transformasi diperlukan khususnya di era transformasi yang memerlukan aspek keberlanjutan dan inovasi yang unggul.

Daftar Pustaka

 Video AKUKEREN berjudul Kepemimpinan Transformasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun