Mohon tunggu...
Andre Vincent Wenas
Andre Vincent Wenas Mohon Tunggu... Konsultan - Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

"Zoom" yang Lagi Dizoom oleh Netizen dan Intelijen

16 April 2020   17:01 Diperbarui: 16 April 2020   17:19 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: businessinsoder.com

Oleh: *Andre Vincent Wenas*

Kebiasaan baru untuk rapat lewat fasilitas video-conferencing sedang digalakan. Kita pun lagi belajar dan mencoba membiasakan diri. Tampil di depan laptop dengan baju rapih, tapi tetap pakai celana kolor. Santuy... dan bisa sersan (serius tapi santai).

Social-distancing memaksa hal ini mulai dibiasakan. The new norm, the new routine. Pola rapat dan diskusi kelompok yang baru, walau tak perlu pakai baju baru.

Tapi tiba-tiba ada berita, gak aman lho pakai zoom, berisiko. Risiko apa? Risiko ketahuan semua rahasia kita oleh Tiongkok! Zoom khan produk Tiongkok dan server-nya pun ada di sana, semua data rutenya lewat sana.

Rupanya Zoom lagi disoroti (di-zoom) oleh para netizen, para pakar IT dan tentu saja oleh kalangan intelijen (yang melayu maupun yang non-melayu).

Saya yang bukan ahli IT sempat kaget juga. Lalu berpikir rahasia macam apa ya yang mau diintip oleh intelijen Tiongkok dari percakapan video saya dengan teman-teman saya?

Lha wong kebanyakan isinya cuma cekakakan. Walau kadang ada juga sih omongan serius versi kita sendiri. Misalnya topik tentang unit usaha mikro, kecil dan menengah yang versi kami-kami ini juga.

Apakah itu penting buat intel-intel Tiongkok? ...toh pembicaraan kami juga bukan soal rencana mengakuisisi Zoom. Paling-paling cuma mengakuisisi pisang goreng yang dijual encim di depan komplek.

Seperti kata Pak Alfons Tanujaya yang pakar keamanan siber bahwa para pembuat aplikasi sebenarnya sudah menerapkan perlindungan keamanan di dalam produk-produknya. "Pada umumnya sudah menjadi perhatian aplikasi,apalagi yang berbayar seperti Zoom, Go To Meeting, Blue Jeans, Microsoft team, bahkan aplikasi yang gratisan seperti Skype, Google Hangouts dan Cisco Webex juga dapat diandalkan."

Jadi kalau untuk kita yang biasa-biasa saja ya gak terlalu masalah. Kecuali ada kekuatiran rahasia percakapan bisnis UKM kita bakal disadap pesaing dari kampung sebelah.

Spektrumnya tentu beda dengan rapat kabinet atau BIN misalnya. Itu sih ya tentu saja mesti kuatir disadap. Atau rapat KPK dan Kejaksaan yang lagi mau mengincer tangkapan kakap berikutnya, itu klasifikasinya very... very top secret.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun