Mohon tunggu...
R. ANDRY DANOESUBROTO
R. ANDRY DANOESUBROTO Mohon Tunggu... Wiraswasta - Antivirus Analyts

Tinggal di Lampung, CEO sebuah perusahaan Internasional Freight Forwading

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jempol Sebagai Tanda Sudah Tidak Perawan..??

20 September 2010   01:06 Diperbarui: 4 April 2017   16:11 3297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pernah mendengar celetuk-celetuk cowok iseng di sekolah, kampus, mall, atau ditempat-tempat tongkrongan para remaja, terhembus angin ketelinga para wanita-wanita atau gadis-gadis yang sedang melintas, lalu secara tidak sadar terbawa kedalam hati, dan menjadi suatu pertanyaan didalam diri, apa iya begitu, benar enggak sih? dan pertanyaan-pertanyaan lainya. Lalu kemudian dari hari-kehari menjadikan sebagai perubahan atas sikap,perilaku bahkan tingkat emosi dan menjadi sangat-sangat sensi. Ini sebagian kecil mitos atau ungkapan-ungkapan dari ketidak mengertian mereka-mereka mengenai apa itu virginitas.

Dalam beberapa kasus, banyak laki-laki dan wanita yang mempercayai bahwa dari pandangan seorang cowok/laki-laki saja, kaum adam tesebut sudah dapat menerka dan menebak bahwa seorang wanita atau gadis tersebut sudah tidak virgin/perawan. Ungkapan ini, menjadi banyak keyakinan biasanya dikalangan mereka-mereka yang memang baru-baru mengerti keadaan diri dan lingkungan, terkadang dari pembicaraan-pembicaraan antar pemula atau sama-sama tidak mengerti, mereka menciptakan keyakinan/ungkapan tersendiri.

Ada yang mengatakan, dari cara berjalan, seorang laki-laki pasti tahu dan dapat menebak seorang wanita itu sudah tidak perawan. Biasanya ungkapan ini, banyak didapat mereka mereka yang masih terbilang anak-anak, dan masih duduk di bangku sekolah pertama/SMP. Jika dipikir secara awam saja, dan secara akal sehat saja, sebenarnya tidak dapat diterima, apalagi dari dunia lainnya. Namun, terkadang beberapa wanita bahkan laki-laki pun mempercayai mitos gak masuk akal ini. Jangankan perawan, melihat orang sakit mata atau jerawatan saja yang jelas terlihat diwajah, tidak dapat diterka dari cara berjalannya. Apakah seorang gadis yang tidak perawan itu berjalannya loncat-loncat seperti kangguru misalkan, ataukah berjalan seperti kelinci?..

Ada lagi, yang mengatakan bahwa cewek tuh, enggak perawan dilihat dari tubuhnya. Wah, ini lagi yang menyesatkan. Ada banyak remaja putri menjadi tidak "pede" berjalan diantara kerumunan pria, karena takut jika ada beberapa bagian tubuh mereka dianggap sebagai lambang tidak perawan. Bahkan mitos ini, dapat membawa kelainan diri pada banyak remaja putri, seperti tidak mau bergaul dengan teman sebaya, menyendiri, bahkan terkesan tidak mempunyai teman dan sahabat. Bukankah, semua remaja pada masa pertumbuhan akan mengalami perubahan terhadap tubuhnya, jangankan remaja, anak balita pun mengalami perubahan pada tubuh ataupun anggota tubuh mereka.

Ada juga, sebagian cowok yakin jika bibir si cewek berwarna merah/pink , maka dipastikan dia sudah tidak virgin lagi. Well,.. gimana nih,..padahalkan sekarang ini hampir semua wanita menggunakan pemerah/pewarna bibir guna menampilkan kesan seksi,cantik dan stylish. Jelas-jelas tahayul banget yaa. Tapi mengapa banyak juga para remaja putri/putra mempercayai akan tahayul ini.

Ini bahkan lebih aneh lagi, bahwa sebagian remaja percaya bahwa keperawanan itu dapat dilihat dari jempol tangan atau kaki si gadis.Wah.. sadis yaa?.. mungkin masih ada dan banyak mitos, tahayul atau anggapan-anggapan yang berkembang dikalangan remaja-remaja kita yang perlu diungkap dan diberikan penjelasan ataupun solusi, sehingga dapat hilang perlahan-lahan dari dunia pergaulan mereka sehari-hari. Lucu-lucu bahkan terkesan gokil, walau bukan hanya masalah virginitas ini, bahkan masalah-masalah lainnya juga banyak sekali tersebar anggapan-anggapan yang tidak masuk akal dan terkadang membuat orang yang mendengar menggeleng-geleng.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun