Pada tahun 1950 hingga 1953, ada dua pilihan engine terkait Regulasi, yaitu displacement 4.5 L Natural Aspirated atau 1.5 L dengan Supercharger. Alfa Romeo 158 tunggangan Nino Farina punya layout Front engine dan Berpenggerak Rear Wheel Drive (RWD).
Displacement mesin 1.5 L dengan Supercharger, konfigurasi delapan silinder segaris dan mampu menyemburkan 354 HP yang memungkinkan 158 berakselerasi 0-100 kph dalam empat detik dan punya kecepatan maksimum 180 mph atau setara dengan 289 kph.
Pengoperan gigi dilakukan menggunakan Shift stick didalam box dengan pola "H" untuk alur dari gigi 1-2-3-4, dengan 3 pedal, yaitu pedal kopling di sebelah kiri dan yang hebatnya; pedal gas di tengah dan rem di kanan.
Coba bandingkan dengan Alfa Romeo C39 tunggangan Kimi Raikkonen yang terpaut tujuh puluh tahun dari Alfa Romeo 158 tunggangan Nino Farina. C39 bermesin 1.6 L V6 Turbo Hybrid bertenaga 1,013 HP, rear engine, RWD, mampu berakselerasi 0-100 kph dalam dua detik dan punya kecepatan maksimum 220 mph atau setara dengan 354 kph. Pengoperan gigi menggunakan sequential pedal shift pada Steering wheel.
Faktor-faktor yang menentukan evolusi mobil Formula 1 dalam perjalanan tujuh puluh tahun adalah sudah tentu regulasi yang diterapkan FIA, dengan menjunjung tinggi norma keselamatan dan lingkungan. Cabang Motorsport dimanapun termasuk F1 selalu belajar dari kesalahan dan memperbaikinya. Menurunkan tingkat kecelakaan serta ikut berperan mengurangi emisi dan penggunaan bahan bakar.
1955 : Rear Engine pertama kali diimplementasikan
1961 : Four wheel drive pada mobil F1. Pertama kali diimplementasikan oleh Ferguson P99 Climax dan hanya dipakai oleh delapan Team hingga tahun 1971
1962 : Full Monocoque chassis-body
1963 : Racing suit yang tahan api adalah wajib
1968 : Paket Aerodinamika berupa Sayap depan dan belakang diimplementasikan. Pemakaian Racing Helmet "Full face" pada pembalap diterapkan