Mohon tunggu...
Andre Lolong
Andre Lolong Mohon Tunggu... Insinyur - Follow me @andre_gemala

Husband of a caring wife, father of two, car enthusiast, motorsport freak, Life learner..

Selanjutnya

Tutup

Balap Artikel Utama

Mengenal Safety Car, Medical Car, dan Zero Car di Arena Balap

22 Juni 2020   00:50 Diperbarui: 24 Juni 2020   21:07 2090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menonton Balapan Formula 1, MotoGP, Touring Eropa atau bahkan One Make Race lokal selalu menyenangkan. Tak kalah dengan pembalap favorit, para penonton juga dipacu adrenaline nya.

Nah selain para mobil ataupun motor balap yang berlaga di circuit, ada satu mobil yang juga dapat ikut turun ke arena jika sedang dibutuhkan, yaitu Safety Car.

Safety Car atau juga bisa disebut Pace Car, adalah mobil dengan homologasi yang diperuntukkan penggunaan di jalan raya yang dimodifikasi khusus sesuai regulasi Federal International le' Automobile (FIA).

Safety Car bertugas untuk menetralisir jalannya lomba jika sedang ada keadaan darurat (contoh: kecelakaan, cuaca hujan dan sebagainya), yaitu dengan mengambil posisi terdepan dan membatasi kecepatan para mobil balap yang sedang berlaga, agar para petugas dapat membersihkan puing, menolong driver yang terluka dengan aman.

Dalam setiap panggung balap di dunia tak terkecuali di Indonesia, adanya Safety Car merupakan bagian dari peraturan resmi yang dikeluarkan FIA sejak tahun 1993.

Masing-masing cabang Motorsport mempunyai Safety Car berbeda. Mobil beserta spesifikasinya tentu saja disesuaikan dengan karakter dari Balapan itu sendiri.

Balapan single seater Formula 1 dan World Endurance Racing (WEC) tentu saja harus diimbangi dengan Safety Car yang kencang seperti Mercedes-AMG GT R dan Porsche 911 Turbo.

Sementara Formula 3 masih cukup dengan Safety Car BMW M2. Bahkan British F3 tahun 2012 pernah punya Safety Car Nissan Juke. 

Pasukan Unit BMW M pendukung MotoGP
Pasukan Unit BMW M pendukung MotoGP

Berikut cerita singkat timeline kehadiran Safety Car di Balapan Formula 1:

  • Safety Car pertama kali beraksi di Canadian GP pada tahun 1973. Siang itu rentetan kecelakaan yang terjadi memaksa panitia untuk mentralisir lomba dengan menurunkan sebuah Porsche 914. Sayangnya hal itu malah membingungkan semua orang karena Safety Car memimpin lomba dari posisi yang salah. Di tahun 1976 Porsche kembali menjadi Safety Car.
  • Di era 80-an yaitu di Monaco GP tahun 1981-1983 Lamborghini Countach mendapat kehormatan berkontribusi di Balap F1. Pada tahun 1989-1993 Mesin Lamborghini V12 menjadi dapur pacu beberapa Team F1 seperti Ligier, Lotus, Lola dan lainnya, namun tak dapat menghantarkan mereka menjadi juara.

Lamborgini Countach Safety Car di Monaco GP'81-83
Lamborgini Countach Safety Car di Monaco GP'81-83
  • Safety Car resmi menjadi bagian dari Sirkus F1 pada tahun 1993; Fiat Tempra 16V, sedan keluarga dengan versi yang dilengkapi Turbo membuktikan bahwa nama Fiat tidak hanya menempel pada badan Ferrari F1 namun juga mampu berkontribusi di ajang Balap single seater tersebut.
  • Pada GP San Marino 1994 yang terkenal; Opel Vectra yang menjadi Safety Car menjadi bulan-bulanan Ayrton Senna dan para pembalap lain karena mobil sangat lambat dan tak mampu mengimbangi keganasan mesin V10 dari dua puluh mobil F1 yang berlaga saat itu. Pada lomba 1 Mei 1994, Safety Car terpaksa turun memimpin karena terjadi kecelakaan di barisan belakang pada Lap pembuka. Opel Vectra Turbo yang seyogyanya dapat dipacu hingga 245 kph itu malah mengalami masalah pada rem hingga harus berjalan lebih lambat. Ini menyebabkan para para mobil F1 kehilangan grip akibat turunnya temperature Ban.

Opel Vectra Safety Car memimpin San Marino GP 1994
Opel Vectra Safety Car memimpin San Marino GP 1994
  • Sebagai tuan rumah; Honda Prelude menjadi Safety car di Japanese GP Suzuka tahun 1994.
  • Di Belgian GP 1995 giliran Porsche 911 GT2 menjadi Safety Car. Porsche is back!
  • Tahun 1996 Mercedes-Benz ditunjuk oleh FIA sebagai penyedia tunggal Safety Car di panggung F1 hingga kini.

Porsche 911 Turbo Safety Car WEC 2019
Porsche 911 Turbo Safety Car WEC 2019

Dengan bergabungnya Safety Car dalam suatu Race, sebenarnya mampu merubah situasi menjadi tidak terprediksi.

Jarak waktu sekian detik yang sudah diciptakan oleh para driver terdepan terpaksa menyusut karena dua puluh dua mobil kembali berjalan beriringan seperti pada saat Warm up Lap session. Hingga para driver di belakang memiliki peluang -yang semula kecil- lebih besar karena memperpendek jarak dengan yang di depan. Hal itu dapat membuat balapan lebih kompetitif setelah Safety Car dipanggil masuk kembali.

Tentu saja hal ini akan merugikan para pembalap terdepan yang sudah bersusah payah memacu mobilnya untuk menciptakan jarak dengan mereka yang dibelakangnya.

Para Driver diizinkan melakukan pitstop selama periode Safety Car. Hal ini dapat memberikan keuntungan strategis bagi mereka yang belum masuk Pit untuk pengisian bahan bakar yang dijadwalkan dan penggantian ban. Inilah saat yang tepat karena semuanya harus melambat.

Selain itu tanki yang kembali diisi penuh memungkinkan pembalap untuk melahap lebih banyak Lap lagi.

BMW M2 coupe Safety Car MotoGP 2016
BMW M2 coupe Safety Car MotoGP 2016

Jika terjadi kecelakaan atau hujan yang membuat lintasan dianggap kurang aman, Race Director akan memerintahkan Safety Car untuk turun ke lintasan, dan para petugas akan mengibarkan bendera kuning dan memegang papan bertuliskan "SC", untuk memberi peringatan bagi para pembalap di lintasan.

Namun di kebanyakan Circuit F1 sekarang; tanda "SC" maupun pengibaran bendera kuning, merah dan biru sudah diganti dengan LED Board.

Kuning berarti; caution/ ada insiden/ tidak boleh overtaking. Biru berarti; harus memberikan jalan bagi pembalap yang hendak melakukan overlapping. Merah berarti; Race dihentikan karena suatu sebab.

Kini semua mobil Formula One harus memiliki LED atau display yang dipasang pada Steering Wheel atau di dalam cockpit, yang memberi tahu kondisi Track; apakah SC/ Kuning/ Biru/ merah.

Steering Wheel Mercedes-AMG F1
Steering Wheel Mercedes-AMG F1

Safety car memiliki Light Bar berwarna orange dan hijau yang terpasang di atas atap layaknya sebuah emergency vehicle. Jika Lampu hijau menyala berarti para pembalap boleh melewati Safety Car.

Ini dilakukan sampai Race leader (pembalap yang sedang memimpin lomba) berada tepat di belakang safety car dan sudah di posisi yang betul (berada di depan mobil balap urutan kedua).

Jika kondisi dinilai sudah aman, maka pada satu putaran terakhir Safety Car akan mematikan lampu orange untuk menunjukkan bahwa ia akan memasuki pit lane di akhir putaran.

Para pebalap harus tetap beriringan dalam formasi sampai mereka melewati garis Start. Lampu Start berwarna hijau menyala dan balapan pun dimulai kembali.

Saat Safety Car masuk dan sudah melewati garis start/ finish, maka pembalap tidak diizinkan masuk Pit, kecuali dalam keadaan darurat.

Jika sudah di Pit dan mau keluar lagi, maka harus menunggu Safety Car dan rombongan pembalap dibelakangnya lewat, baru bisa bergabung di paling belakang.

Safety Car 2019 dengan Light Bar LED
Safety Car 2019 dengan Light Bar LED

Bernd Maylnder yang merupakan pembalap professional pemenang Deutsche Tourenwagen Masters (DTM) didaulat merangkap tugas menjadi Safety Car driver di tahun 2000.

Awalnya Maylander nyambi balapan DTM dengan Team AMG-Mercedes di hari Sabtu dan mengemudikan Safety Car di hari Minggu.

Hingga kini, sudah Sembilan model Mercedes-AMG dikemudikan Maylander selama dua puluh tahun, diantaranya CL55, SL 55, CLK 55, SL 63, SLS, GT R.

Bernd Maylnder; pengemudi Safety Car sejak 2000
Bernd Maylnder; pengemudi Safety Car sejak 2000

Mercedes-Benz yang merupakan penyedia tunggal Safety Car sejak tahun 1996, dengan menggandeng divisi sport nya; AMG, mempersembahkan Mercedes-AMG GT R. GT R sebenarnya sudah bertugas dari tahun 2018.

Dengan basis R190; AMG GT Roadster yang mengganti SLS AMG di tahun 2015, mengalami facelift dan tuning dari GT S ke GT R.

Dilengkapi Limited Slip Differential yang dapat dikontrol secara elektronik serta setting "Race Mode" dan "Race Start" pada sistem Transmisi adaptif dengan AMG Dynamic Select, dapur pacu M178 Twin-Turbo dengan displacement 4.0 L dan konfigurasi V8 yang setelah di tuning dapat menyemburkan tenaga 577 hp. GT R dapat berkaselerasi 0-100 kph dalam 3,6 detik dan dapat punya top speed 319 kph.

BMW i8 PHEV Safety Car Formula-e
BMW i8 PHEV Safety Car Formula-e
BMW i8 PHEV Safety Car Formula-e
BMW i8 PHEV Safety Car Formula-e

Saat memimpin para mobil F1, Safety Car harus mempertahankan kecepatan yang wajar (reduksi 30% dari kecepatan F1) untuk memastikan bahwa suhu Ban mobil-mobil F1 tersebut bertahan pada suhu ideal dan mesin mereka tidak terlalu panas.

Safety car driver disertai dengan seorang co-driver untuk membantu dalam pengoperasian alat dan komunikasi.


Virtual Safety Car (VSC)

Dalam situasi tertentu, misalya hujan lebat dan mengurangi visibiitas pembalap, VSC menggantikan peran Safety Car dalam mengkondisikan mobil-mobil F1 yang sedang berlaga untuk mengurangi kecepatan mereka.

Dengan sistem yang diaplikasikan pada tiap komputer mobil F1 yang dapat menginisiasi limiter pada ECU, pada steering wheel akan tampil notifikasi VSC dan pembalap segera mengaktifkan limiter.

Kecepatan mobil akan dipantau oleh Racing Stewards pada setiap 50 meter jarak yang mereka lalui di lintasan. Jika ketahuan melebihi maka pembalap akan terkena penalty.

Bedanya dengan Safety Car, VSC mengurangi kecepatan kendaraan dari dalam mobil F1 itu sendiri. Bukan berupa fisik Safety Car yang "menahan" mobil F1 dari luar. Jadi seolah-olah ada Safety Car yang tidak Nampak berada di depan setiap kendaraan F1.

Keunggulan sistem ini adalah bahwa setiap mobil F1 dapat mengurangi kecepatan dan dengan konsisten dapat menjaga jarak dengan mobil di depan maupun belakangnya, tanpa harus beriringan dengan jarak berdekatan.

Tentu saja hal ini tidak memberikan benefit bagi para pembalap di belakang dan mengurangi keseruan menonton balap. Namun atas nama keselamatan, hal ini sangat membantu.

Zero Car

Zero Car bertugas di Rally events untuk "membuka jalan" agar public tahu Rally segera dimulai dan tidak kaget.

Dan tugas lainnya adalah menilai dan melaporkan bila ada sesuatu yang punya potensi mengganggu jalannya Rally.

Sesuai Namanya, Zero Car diberi nomor start "0". Jika ada lebih dari satu Zero Car, maka akan menggunakan nomor "00" dan "000"

Mobil yang bertugas menjadi Zero Car bisa dari mobil Sport, Mobil Rally jenis lama yang sudah tidak ada homologasinya atau tidak kompetitif lagi, atau bahkan dari model baru yang sedang dalam proses test drive. Pengemudi Zero Car biasanya dari mantan pembalap Rally.

Subaru WRX STi sebagai Zero Car di Rally Japan 2010
Subaru WRX STi sebagai Zero Car di Rally Japan 2010

Medical Car

Satu lagi Mercedes-AMG yang bertugas di arena balap F1 adalah Medical Car. Inilah Ambulance tercepat di dunia. Mercedes-AMG C 63 S dengan body style estate, mesin M177 Twin-Turbo V8 4.0L yang di tuning hingga dapat menyemburkan 550 hp.

Medical Car direduksi bobotnya dengan mengeluarkan interior part yang tidak perlu. Sebagai gantinya Bucket Seat Recaro untuk depan dan belakang dengan seat belt 5 titik.

Alan van der Merwe mantan juara F3 dan test driver BAR Honda F1 didaulat mengemudikan Medical Car, dengan membawa co-driver, FIA Medical Rescue coordinator; Dr. Ian Roberts dan satu orang dokter local.

Selain itu Medical Car membawa peralatan medis lengkap. Dalam setiap Balapan, Medical Car akan berada di Pit Lane exit dengan mesin stasioner.

Jika terjadi suatu kecelakaan, Medical Car tinggal di gas. Tujuannya satu; membawa para dokter ke lokasi kejadian dalam waktu sesingkat mungkin.

Mengemudikan mobil bongsor bertenaga ganas dengan penumpang dan isi penuh serta bercampur dengan mobil-mobil Formula 1 memang sangat menantang. Untuk itu dibutuhkan skillful driver seperti Alan.

Medical Car bersiap di belakang menjelang start
Medical Car bersiap di belakang menjelang start


Alan van der Merwe; driver Medical Car
Alan van der Merwe; driver Medical Car

Safety Car, Medical Car dan bahkan Zero Car sebenarnya bukan mobil balap. Mereka adalah mobil biasa yang punya tugas penting di dalam setiap arena balap, yaitu memastikan keselamatan para pembalap dan orang-orang sekitarnya.

Mobil-mobil ini justru ingin mengingatkan bahwa para manusia tercepat di circuit, dengan Helmet, racing suit fireproof dan sistem pengaman pada mobil mereka pun pada akhirnya tidak lepas dari bantuan dan pertolongan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun