Mohon tunggu...
efendi andre
efendi andre Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pemimpin Wanita? Kenapa Tidak!

2 Juli 2018   13:07 Diperbarui: 2 Juli 2018   16:16 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Megapolitan kompas

Masyarakat  akan lebih mudah megakses media online tanpa harus pergi ke luar rumah. Dengan kemajuan media di zaman sekarang masyarakat bisa mengetahui semua seluk beluk dari kandidat pemimpin yang akan mereka pilih. Mulai dari prestasi yang pernah dicapai sampai kinerjanya dibidang politik. Ditambah lagi dengan pembuktian kinerja para pemimpin perempuan yang ada di Jawa Timur yang telah berhasil dalam membangung wilayahnya masing masing. Membuat masyarakat semakin yakin untuk memilih perempuan sebagai pemimpin mereka.

Didukung dengan adanya emansipasi wanita yang sangat berpengaruh dalam kehidupan para wanita di jaman sekarang. Yang telah mengantarkan kaum wanita kepada pintu kebebasan dalam mencapi suatu tujuan yang diinginkan. Emansipasi wanita merupakan gagasan perjuangan di masa R.A Kartini. Hal itu dimulai Kartini ketika ia merasakan banyaknya diskriminasi kepada wanita di masanya.

Passalnya di masa lalu wanita tidak diperbolehkan untuk mengenyam pendidikan tinggi. Sedangkan Kartini adalah sosok yang sangat menjunjung tinggi pendidikan dan pengetahuan. Ia adalah sosok yang sangat suka membaca dan menulis. 

Sejak saat itu ia bertekad untuk memajukan wanita bangsanya, berbagai rintangan ia lalui, bahkan pernikahan sekalipun tidak menyurutkan semangatnya. Dia sering mencurahkan isi hatinya kepada teman--temannya orang Belanda tentang keinginanya memajukan wanita di Negerinya, melalui surat surat yang dia tulis. Oleh suaminya, Kartini diberi kebebasan untuk mendirikan sekolah wanita di Rembang, yang kini digunakan sebagai gedung pramuka. 

Selang setahun atas pernikahannya, Kartini dikaruniai seorang putra  yang diberi nama Soesalit Djojoadhiningrat. Namun pasca melahirkan putranya, dia pun menghembuskan nafas terakhirnya dalam usia 25 tahun. 

Kartini di makamkan di Desa Bulu, Rembang. Setelah meninggalnya Kartini, seorang menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda Mr.J.H Abendanon. Mulai mengumpulkan dan membukukan surat -- surat yang telah Kartini kirim pada teman -- temannya. Buku itu di beri judul "Door Duisternis tot Licht" yang artinya "Habis Gelap Terbitlah Terang".

Kemampuan wanita dalam ranah politik tidak bisa diragukan lagi, menjadikan wanita untuk memimpin disuatu wilayah adalah  bukanlah tindakan yang salah. Kemampuan wanita tidak bisa diukur melalui segi fisik melainkan dari cara wanita itu berfikir. Kalau dibandingkan dengan laki--laki, sudah jelas laki--laki lebih unggul dari pada perempuan. Tetapi cara berfikir seorang wanita itu berbeda, cara berfikir wanita lebih sistematika dan terstruktur.Wanita yang dikatakan kuat adalah wanita yang mampu berfikir kedepan dan berfikir dengan jernih. 

Maka apabila wanita itu menjadi seorang pemimpin dan memiliki jiwa leadership yang bagus, maka semua pemikiran yang dirancang  akan diimplementasikan secara sistematis. Jadi tak ayal banyak para wanita yang menjadi ketua daerah dan dijadikan sorotan publik. Karena para perempuan itu dianggap masyarakat mampu untuk memimpin suatu daerah tersebut. Ditambah lagi dengan adanya kesetaraan hak antara perempuan dan laki--laki. 

Yang membebaskan para wanita untuk berkembang dan lebih maju. Sebenaranya ketika berbicara laki--laki dan perempuan, keduanya sudah memiliki kodratnya masing masing. Tetapi apabila seorang wanita itu menjadi seorang pemimpin di dalam bidang tertentu, wanita tersebut seharusnya ingat akan kodratnya sebagai wanita.

Oleh :

Ahmad Andre Efendi

Mahasiswa Prodi Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun