Mohon tunggu...
Andreas Palupessy
Andreas Palupessy Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ada yang Salah dengan Mata Buwas

20 September 2018   18:03 Diperbarui: 20 September 2018   18:18 939
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dok. Pribadi

Belum setengah tahun menjabat sebagai Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), Komjen (pol.) Budi 'Buwas' Waseso tampak sangat menguasai persoalan.

Sebelum menjadi Dirut Bulog, pensiunan polisi bintang tiga itu pernah menjadi Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri. Lalu, ia dipercaya Presiden untuk mengepalai Badan Narkotika Nasional. Setelah malang melintang di ranah penegakan hukum, Buwas ditunjuk menjadi Dirut Bulog, akhir April tahun ini.

Hanya dalam waktu singkat, Buwas terlihat sangat menguasai perannya di badan penopang perut rakyat itu. sebagai contoh, ia bisa menilai bahwa stok beras Indonesia sudah cukup. Sehingga kita tidak lagi perlu impor beras. Bahkan, tahun depan Indonesia bisa ekspor beras. (bisnis.com).

Tolok ukur yang digunakan Buwas, kondisi gudang Bulog yang kepenuhan.

Tak lama berselang, Buwas kembali menunjukkan kepintarannya dalam menghitung kebutuhan pangan nasional. Ia meragukan kesahihan hitungan Badan Pusat Statistik dalam menentukan kebutuhan dan konsumsi beras nasional. Menurutnya, data BPS tidak valid karena turut menghitung anak bayi, yang kenyataannya belum makan beras. (detik.com).

Benar sih.. orang dewasa juga tidak ada yang makan beras. Karena yang dimakan adalah nasi.. Cuma ayam yang makan beras.

Buwas dikenal sebagai tokoh yang pemberani. Ia seperti tidak punya rasa takut. Apalagi bila merasa dirinya benar. Ketika menjadi polisi, ia yang masih berpangkat Komisaris Besar, berani menangkap Susno Duadji di Bandara Soekarno Hatta. Padahal ketika itu, pangkat Susno yang adalah Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri, jauh lebih tinggi ketimbang Buwas. 


Kali ini, dalam urusan perberasan, Buwas juga menunjukkan keberanian. Ia tidak takut melawan hasil rapat koordinasi yang sudah memutuskan impor beras. Padahal keputusan impor beras itu sudah disepakati bersama oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, dan Dirut Bulog (sebelum Buwas).

Alih-alih patuh, Buwas berani pasang badan. Ia menolak impor beras. Bahkan pejabat pendahulunya disebut sebagai pengkhianat.

Menteri Perdagangan yang dianggapnya bertanggung jawab atas kebijakan importasi beras, dihadiahi umpatan 'Matamu!' oleh Buwas. Hampir semuanya salah di mata Buwas.

Tapi, bila semua orang bermasalah dengan kita, mungkin sebenarnya kita sendiri lah masalahnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun