Dilansir dari Tempo.com (Kamis,18/09/2025), Presiden Prabowo Subianto melantik empat menteri dan satu wakil menteri di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin sore, 8 September 2025. Pelantikan ini digelar usai Prabowo merombak komposisi menteri koordinator, menteri, dan wakil menteri.
Para menteri koordinator dan menteri yang digeser adalah Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan; Menteri Koperasi Budi Arie; Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo; Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menjelaskan bahwa para menteri yang dilantik pada Senin ini merupakan putra terbaik yang dimiliki bangsa Indonesia. Pemilihan menteri tersebut juga merupakan hak prerogatif Presiden Prabowo. "Enggak ada orang siapa, orang siapa, adalah orang itu putra terbaik bangsa Indonesia," kata Pras melanjutkan.
Reshuffle ini terjadi setelah rentetan aksi demo di berbagai daerah pada akhir Agustus lalu. Kita kemudian menduga bahwa reshuffle ini merupakan buntut dari demonstrasi sebut, sebagai jawaban presiden atas desakan publik.
Namun demikian, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan ada sejumlah alasan di balik reshuffle Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka.
Alasan pertama, terkait evaluasi kinerja para menteri. Adi menilai lewat reshuffle ini Prabowo berharap ada perbaikan kinerja dari para menteri dalam mewujudkan berbagai kebijakan dan program pemerintah.
"[Alasan] kedua tentu kan muncul sejak lama aspirasi-aspirasi, di mana ada sejumlah menteri yang sudah di-mention karena dinilai misalnya menimbulkan kontroversi, menimbulkan kegaduhan terkait dengan statement [pernyataan] dan manuver politiknya," kata Adi kepada CNNIndonesia.com, Senin (8/9) malam.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Anggawira menilai reshuffle kabinet jilid II ini merupakan strategi Presiden untuk memperkuat kinerja pemerintahan di tengah tantangan ekonomi global maupun domestik.
"Kami melihat reshuffle kabinet jilid II ini adalah langkah Presiden untuk memperkuat kinerja pemerintahan di tengah tantangan ekonomi global maupun domestik. Penunjukan Pak Afriansyah Noor sebagai Wamenaker, Ibu Farida Farichah sebagai Wamenkop, dan Ibu Sara Sadiqah sebagai Kepala LKPP tentu diharapkan membawa energi baru dalam birokrasi," kata Anggawira kepada CNBC Indonesia.
"Dari sisi dunia usaha, kami menaruh harapan besar agar para pejabat baru bisa fokus pada penciptaan lapangan kerja yang lebih berkualitas, pemberdayaan UMKM, dan perbaikan ekosistem belanja pemerintah agar lebih transparan, efisien, dan berpihak pada pelaku usaha dalam negeri," sambungnya.