Mohon tunggu...
Andrea Novita
Andrea Novita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Teknologi Pangan - Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Pickle, Cemilan Fermentasi Khas Amerika

14 Januari 2022   20:20 Diperbarui: 14 Januari 2022   20:31 7852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: https://cdn.loveandlemons.com/wp-content/uploads/2020/07/pickles.jpg

Siapa disini yang gak suka makan pickle? Yang kalau ada di dalam burger pasti selalu dipisahin pickle-nya? Mungkin orang Amerika akan kebingungan melihat kalian yang tidak suka makan pickle. Karena, mereka bahkan sering mengonsumsi pickle sebagai makanan ringan.

Buat teman-teman yang belum pernah dengar kata “pickle”, kalian mungkin pernah dengar kata “acar”. Jadi, pickle ini adalah sebutan acar bagi mereka warga Amerika.

Dulu waktu kecil, aku juga anti banget makan pickle. Aku merasa pickle bisa merusak rasa makananku. Tapi, sekarang aku merasa pickle itu ternyata enak juga, loh! Justru, makanan tertentu akan terkesan kurang lengkap tanpa adanya pickle.

Pickle merupakan produk pangan hasil proses bioteknologi yang melibatkan fermentasi bakteri asam laktat. Bakteri yang terlibat adalah Lactobacillus plantarum dan Lactobacillus reuteri. Pickle biasa dibuat dengan merendam sayur-sayuran atau buah-buahan dalam larutan cuka dan garam. Ada berbagai jenis sayur dan buah yang dapat dijadikan pickle, salah satunya adalah timun. Cucumber pickle (acar timun) adalah jenis pickle yang populer dan berasal dari Amerika.

Pickle seringkali kita jumpai sebagai pendamping hidangan berat kita. Seperti nasi goreng, sate kambing, dan burger. Mungkin kita sering mengabaikan pickle pada hidangan kita, atau bahkan kita pisahkan untuk tidak dimakan. Tapi, ternyata pickle ini juga merupakan komponen penting dalam makanan kita, loh! Selain memberi sensasi segar, pickle juga memberikan banyak manfaat kesehatan bagi tubuh kita.

Berbagai manfaat mengonsumsi cucumber pickle adalah sebagai berikut.

  • Mengandung bakteri baik - Pickle mengandung bakteri asam laktat Lactobacillus plantarum dan Lactobacillus reuteri yang dapat berperan sebagai agen probiotik dan meningkatkan kesehatan usus.
  • Mengontrol kadar kolesterol - Fermentasi oleh bakteri asam laktat dalam pickle dapat membantu menurunkan kadar kolesterol di tubuh. Oleh karena itu, pickle seringkali dihidangkan bersamaan dengan daging berlemak tinggi agar bisa menetralisasi kadar kolesterol di dalamnya.
  • Mengontrol tekanan darah - Pickle mengandung mineral magnesium, potasium, dan fosfor yang mampu menurunkan tekanan darah.
  • Mengontrol gula darah - Kandungan asam asetat dalam pickle dapat memperlambat pencernaan makanan, sehingga proses pelepasan glukosa akan lambat juga. Hal ini dapat mencegah kenaikan gula darah secara cepat.
  • Sebagai antioksidan - Timun mengandung banyak senyawa aktif, seperti steroid, terpenoid, alkaloid, fenolik, flavonoid, dan saponin. Senyawa flavonoid dan fenolik inilah yang berperan penting dalam aktivitas antioksidan.

Buat teman-teman yang penasaran dengan pickle ala Amerika, kalian tidak perlu jauh-jauh pergi ke Amerika untuk mencobanya. Teman-teman cukup ke supermarket terdekat untuk membeli. Bahkan, kalian bisa membuat pickle ini di rumah kalian masing-masing, loh! Berikut caranya.

  1. Cuci timun sampai bersih dan potong memanjang.
  2. Masukkan timun ke wadah kemudian lumuri dengan garam dan es. Selanjutnya, masukkan timun ke dalam kulkas selama 1 hari. Proses ini dapat mempertahankan tekstur renyah dari timun.
  3. Siapkan larutan asam dengan mencampurkan air matang hangat dengan cuka dengan perbandingan 1:1. Selanjutnya, tambahkan garam beserta bahan lainnya yang dapat menambah cita rasa pickle, seperti gula, bawang putih, lada hitam, dan bubuk cabai.
  4. Siapkan stoples kedap udara yang sudah bersih. Masukkan potongan timun ke dalam stoples. Selanjutnya, tuang larutan asam sampai seluruh bagian timun terendam.
  5. Tutup stoples dengan rapat.
  6. Stoples disimpan di tempat kering yang jauh dari paparan sinar matahari selama 10-14 hari. Setelah itu, dinginkan pickle di dalam kulkas dan pickle siap untuk disantap.

Dari uraian di atas, kita bisa mengetahui berbagai manfaat pickle dan cara membuatnya secara sederhana. Selain rasanya yang enak, pickle tentunya bisa menjadi alternatif cemilan yang lebih menyehatkan dibandingkan keripik-keripik atau cemilan lainnya. Nah, teman-teman tertarik gak nih untuk mencoba pickle ala Amerika ini?

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni L, Lubis N, Junaedi EC. 2021. Pengaruh konsentrasi garam terhadap produk fermentasi sayuran. J Sains dan Kesehatan. 3(6): 891-899.

Surbakti FH, Hasanah U. 2019. Identifikasi dan karakterisasi bakteri asam laktat pada acar ketimun (Cucumis sativus L.) sebagai agensi probiotik. J Teknologi Pangan dan Kesehatan. 1(1): 31-37.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun