Mohon tunggu...
Andre Ahmad Stiadi
Andre Ahmad Stiadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya manusia.

Berusaha menjadi manusia bebas. Tanpa diperintah apalagi memerintah. Duniaku adalah bumi manusia dengan segala permasalahannya. (Minke, dalam Novel Bumi Manusia)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menggugat Konspirasi Covid-19

26 Juli 2021   22:51 Diperbarui: 26 Juli 2021   23:14 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seandainya jika lu terpapar covid-19 itu dan lu membawa virus itu dalam tubuh lu ke lingkungan dimana ada orang-orang yang lu cinta dan sayangi. Entah Ayah, Ibu, Kakek, Nenek, kakak, dan adik anda.

Apakah lu siap buat kehilangan mereka? Jawabannya tidak, kan?

banyak lagi contoh lainnya. Misal, ada orang yang tidak percaya Covid-19 ini karena virus ini berubah-ubah. Ada varian Alfa, Beta, Gamma, Delta, Lambda, Kappa. Selain itu, penularannya juga berubah-ubah. Ada yang lewat droplet, sekarang Air bone. Katanya dulu pake masker hanya untuk orang sakit, sekarang semua orang harus pake masker.  Katanya dulu obatnya A, sekarang B.

Ini virus atau skripsi? Kok berubah-ubah dan banyak revisi?

Nah, jadi gini.

Justru misalnya jika dari awal virus covid-19 ini, sudah ada manusia yang berhasil mengindentifikasi dan memprediksi Covid-19 dari hulu ke hilir. Maka, aku adalah orang pertama yang tidak percaya covid-19 ini.

Mohon maaf ini tuh virus, yaAllah. ini virus. bahkan virus itu tidak bisa diidentifikasi apakah makhluk hidup atau benda mati. Organisme biologis atau senyawa kimia. Virus ini hidup, tapi bukan hidup menurut artian yang biasa kita kenal sebagai makhluk hidup. Selain itu, virus adalah mikroorganisme yang tidak bisa dilihat dengan kasat mata dan punya resiko bahaya. Dia terus menerus berubah. Mutasinya cepet. Penularannya cepet. Tentunya sangat wajar bila pandangan dan kebijakan yang diambil terus menerus berubah dan berkembang dari waktu ke waktu. Karena yang kita lawan ini adalah makhluk hidup dalam artian lain yang punya penyebaran mutasi dan penularannya luar biasa.

Apalagi ini virus covid-19 masih misterius, belum kita ketahui sama sekali, dan masih terus menerus berkembang.

Namanya ketidaktahuan seharusnya membuat kita waspada, bukan malah jumawa.

Namun, masih banyak lagi kesalahan berfikir dan misinformasi yang menyebar di masyarakat. Sehingga menyebabkan tingkat kepercayaan terhadap vaksin di masyarakat sangat rendah.

Lembaga Survey Indonesia mencatat 42,4% masyarakat Indonesia tidak percaya dengan manfaat vaksin. Sedangkan kita butuh 70% populasi untuk mencapai Herd Immunity (Kekebalan Komunal). Ini masih sangat jauh, kawan-kawan

Tapi'kan, kekebalan Herd Immunity 70% itu cuma akal-akalan WHO, aja bang!

Oh, mohon maaf, jangan salah. Sudah banyak negara yang sudah pulih dari pandemi covid-19 ini. Sudah mulai boleh buka masker. Sudah mulai bebas kemana-mana. Sudah mulai hidup normal kembali. Dan semua negara yang mulai pulih ini, kalin bisa liat disini:

https://ourworldindata.org/covid-vaccinations

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun