Mohon tunggu...
Andre Adityawarman Kusuma
Andre Adityawarman Kusuma Mohon Tunggu... Traveler yang doyan cerita jalan | Sales Properti | Blogger (Coretan Liar Gue)

Penjelajah dua dunia: perjalanan dan properti. Di sini, saya menuangkan cerita, pandangan hidup, dan pengalaman dari sudut pandang seorang traveler sekaligus praktisi properti.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Jebakan Daily Worker: Alasan Utama Saya Tidak Akan Kembali Ke Industri Hotel

23 Agustus 2025   21:03 Diperbarui: 24 Agustus 2025   07:41 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Andre Adityawarman Kusuma Magang di Hotel, Sumber:Koleksi Pribadi Penulis

Melihat mereka, saya sadar bahwa jalan ini adalah jalan buntu. Jika mereka yang sudah bertahun-tahun mengabdi saja tidak diberi kepastian, harapan apa yang saya miliki sebagai anak baru? Magang tanpa gaji itu menjadi pelajaran paling berharga: saya harus keluar sebelum benar-benar terjebak.

Informasi Praktis: Memahami Hak Pekerja Harian (DW)

Meskipun pengalaman di atas banyak terjadi, penting untuk mengetahui bahwa ada aturan hukum yang melindungi pekerja harian lepas di Indonesia. Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. KEP-100/MEN/VI/2004, status pekerja harian lepas memiliki batasan:

  • Seorang pekerja harian lepas dapat bekerja kurang dari 21 hari dalam satu bulan.

  • Jika seorang pekerja bekerja 21 hari atau lebih selama 3 bulan berturut-turut, maka statusnya secara hukum harus diubah menjadi Pekerja dengan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) atau karyawan tetap.

Mengetahui hak ini penting sebagai bekal jika Anda merasa terjebak dalam sistem yang eksploitatif.

Penutup: Kerja Keras Anda Layak Mendapatkan Masa Depan

Saya menulis ini bukan untuk mematahkan semangat semua orang. Saya menulis ini agar ada kejujuran tentang apa yang menanti di depan. Industri perhotelan bukanlah tempat yang buruk, tetapi sistem ketenagakerjaannya, terutama terkait DW, seringkali predatoris.

Bagi yang sedang terjebak dalam siklus DW abadi, ketahuilah: ini bukan salahmu. Kamu tidak malas atau tidak kompeten. Kamu hanya berada dalam sistem yang memang tidak dirancang untuk mengangkatmu.

Pada akhirnya, keputusan ada di tanganmu. Terus berharap pada ketidakpastian, atau mulai membangun jalan keluar sendiri. Bagi saya, pilihan itu sudah jelas.

Keluar bukanlah tanda menyerah, melainkan sebuah pernyataan bahwa kerja keras kita layak mendapatkan kepastian dan masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun