Berjualan merupakan salah satu jenis usaha yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,sepasang suami istri yang memilih berjualan minuman . Ahmad 61 tahun dan istrinya Hindarantis 55 tahun yang berjualan minuman di SDN Mekarjaya 18 Depok Timur.Â
Ahmad sebelumnya pernah mencoba berjualan makanan namun waktunya habis untuk membuat bahan makanan saja dan tidak bisa melakukan aktivitas lainnya. "Saya pilih berjualan minuman karena menurut saya ini cocok untuk saya jual,karena menghemat waktu saya dalam berjualan," ujar Ahmad.
Sepasang suami istri ini mulai berjualan sejak 1982. Mereka berjualan di depan Sekolah Dasar Negeri Mekarjaya 18 yang sekarang menjadi Sekolah Dasar Negeri Bakti Jaya 4 Depok Timur.Â
Saat itu berjualan minuman masih sangat sulit dan mendapatkan penghasilan yang mereka dapatkan belum banyak. Namun pengahasilan setelah  dua tahun mulai membaik .Â
Awal mula Berjualan
 Awal mula berjualan minuman,Ahmad hanya mempunyai modal yang sedikit."Saya  hanya mengikuti saudara saya yang  jualan minuman, dan modal saya yang sangat sediki saja," ujar Ahmad. Kira-kira modal 1982 hanya sekitar puluhan ribu.Â
Ahmad dan istri  memilih berjualan di depan SDN Mekarjaya 18 karena banyak anak-anak yang senang dengan dagangan mereka.Omzet penjualan dari tahun ke tahun meningkat sehingga mereka dapat  membeli gerobak untuk berjualan. "Saya awal jualan hanya meminjam  gerobak sama saudara karena belum mampu untuk membelinya," ujar Ahmad.
Beberapa kali Ahmad dan istri mengganti gerobaknya agar memuat lebih banyak jenis minuman. Ada berbagai macam minuman seperti minuman kemasan,teh manis dingin  dan juga minum melon dingin yang digemari anak-anak.Â
Ahmad dan istri mulai berjualan pada pukul 7 pagi hingga sore hari pukul 5 sore . "Saya datang duluan buat beres-beres dan bapak ambil peralatan yang belum dibawa," ujar Hindaratis.Â
Dari berjualan minuman dingin sepasang suami istri ini mampu  membeli rumah."Sekitar 8 tahunan saya berjualan  saya tinggalnya di kontrakkan," ujar Ahmad. Walau hanya tinggal di petakan kecil sepasang suami istri ini bersyukur karena sudah memiliki rumah sendiri. Hasil  dari penjualan minuman ini cukup baik untuk memenuhi  ekonomi keluarga mereka.Â
Ahmad dan istri memiliki dua orang anak. Anak pertama mereka perempuan dan sudah menikah,sedangkan anak kedua mereka laki-laki. Dengan ketekunan berjualan minuman dingin, Ahmad dan istri sedikit demi sedikit dapat menyisihkan pendapatan untuk membiayai  kuliah anak kedua mereka .Â
"Alhamdulillah saya dan istri saya bisa membiayai anak saya sampai kuliah dan sekarang dia bisa bekerja," ujar Ahmad.Â
Meskipun kini anak mereka  sudah bekerja, mereka  tetap berjualan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Menurut  Ahmad dan istri berjualan tidak mudah banyak pasang surutnya.Â
Dampak Covid 19Â
Covid 19 di Indonesia sudah berjalan hampir satu tahun yang membuat pemerintah menghimbau masyarakat untuk tetap berada di rumah.Pada masa pandemi ini sekolah mengubah sistem pembelajaran mereka menjadi daring,membuat kegiatan di sekolah ditiadakan.Â
Pada masa pandemi ini Ahmad mengalami penurunan omset yang  sangat pesat." Biasanya ya  kita dapat RP.300.000 tetapi  karena lagi masa pandemi ini. kita hanya mendapatkan Rp.50.000 per hari," ujar Hindarantis.Ahmad dan istri pernah mendapatkan Rp.30.000 saat masa pademi seperti ini.Â
Sepinya pembeli membuat mereka menutup dagangannya lebih cepat "Biasanya kan tutup sebelum magrib,sekarang tutup jam 4 sore," ujar Hindaratis.
Ahmad dan Hindaratis tidak menyerah dengan kondisi mereka saat ini  dan tetap ikhlas dengan keadaan yang seperti ini."Saya berharap semoga Covid ini cepat selesai dan keadaan kembali normal," ujar Ahmad.Â
Ahmad dan istri  berharap Covid 19 cepat selesai  dan anak-anak SDN Mekarjaya 18 kembali ke sekolah dan membeli dagangan mereka.