Mohon tunggu...
Andraza Yusril
Andraza Yusril Mohon Tunggu... Mahasiswa

Halo perkenalkan nama saya Andra, saya orangnya penasaran dengan hal-hal baru, suka olahraga atau fitness, dan membaca. Lagi banyak explore soal blogging, bisnis, dan hal-hal seputar teknologi biar makin berkembang

Selanjutnya

Tutup

Healthy

5 Cara menjaga Konsisten Latihan walaupun sering "Mager"

21 September 2025   11:03 Diperbarui: 21 September 2025   11:08 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Source : https://id.pinterest.com/pin/14777505022532466/)

5 Cara menjaga Konsisten Latihan walaupun sering "Mager"

Konsistensi merupakan kunci utama dalam memperoleh manfaat optimal dari aktivitas fisik. Sayangnya, banyak individu menghadapi tantangan dalam mempertahankan rutinitas latihan karena faktor motivasi yang fluktuatif atau rasa malas yang kerap muncul. Kondisi ini dapat menghambat progres, bahkan berpotensi membuat seseorang berhenti berlatih sebelum mencapai tujuan yang diinginkan.

Agar hasil yang diharapkan tetap tercapai, diperlukan strategi yang terukur dan realistis untuk menjaga kedisiplinan berolahraga. Artikel ini akan membahas lima cara efektif yang dapat membantu Anda tetap konsisten berlatih, meskipun rasa enggan atau "mager" sering kali menjadi penghalang.

Apa itu "Mager" dan Dampaknya pada Rutinitas Latihan

"Mager" adalah istilah slang yang populer di Indonesia. Ini menggambarkan perilaku kurangnya motivasi untuk bergerak. Dalam dunia fitness, "mager" bisa menghambat pencapaian tujuan dan kurangi konsistensi latihan.

Banyak faktor yang menyebabkan "mager". Ini termasuk gaya hidup santai, kurang pengetahuan tentang olahraga, dan motivasi yang rendah.

Mager, atau males gerak, adalah fenomena yang populer di Indonesia, khususnya di dunia fitness. Ini mengacu pada orang yang enggan bergerak atau berolahraga. Fenomena ini tidak hanya terjadi pada usia tertentu, tapi juga di semua lapisan masyarakat

Inkonsistensi dalam latihan bisa berdampak besar pada psikologi dan fisik. Dari sisi psikologim kurang aktivitas fisik bisa menyebabkan stress, depresi dan rendahnya self-esteem. Secara fisik, inkonsistensi bisa mengurangi kebugaran, meningkatkan berat badan, dan meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi

Dengan memahami fenomena "Mager" dan dampaknya, kita bisa lebih fokus pada menjaga konsistensi latihan. Ini membantu meningkatkan motivasi untuk hidup sehat.

Menjaga Konsistensi latihan; Tantangan dan Manfaatnya

Menghadapi tantangan dalam menjaga konsistensi latihan memerlukan strategi yang tepat. Konsistensi latihan tidak hanya tentang mencapai tujuan fitness. Ia juga tentang membentuk kebiasaan sehat yang berkelanjutan.

Manfaat jangka panjang dari rutinitas latihan yang konsisten sangatlah signifikan. Beberapa di antaranya meliputi:

  • Peningkatan Kesehatan Fisik
  • Perbaikan Kesehatan Mental

Dengan konsistensi latihan, seseorang dapat mengalami perubahan signifikan dalam kesehatan dan kualitas hidup. Manfaat ini tidak hanya terbatas pada aspek fisik, tapi juga mental dan emosional. Rutinitas yang konsisten membantu dalam membentuk disiplin dan meningkatkan motivasi

Masyarakat Indonesai menghadapi berbagai tantangan dalam menjaga konsistensi latihan, seperti :

  • Gaya hidup sibuk yang menyulitkan untuk meluangkan waktu untuk latihan
  • Keterbatasan akses ke fasilitas fitness di beberapa daerah
  • Khusus untuk anak muda, tantangan konsistensi meliputi ketiadaan temen atau partner olahraga yang bisa memotivasi

Strategi 1 : Tetapkan tujuan yang Realistis dan Terukur

Menetapkan tujuan yang jelas dan realistis merupakan fondasi penting dalam menjaga konsistensi latihan fisik. Tujuan yang tepat membantu membangun fokus, motivasi, serta arah yang spesifik dalam setiap sesi workout. Prinsip SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound) sering dijadikan panduan efektif dalam membuat tujuan latihan yang terstruktur dan terukur.

Tujuan yang jelas berarti memiliki sasaran spesifik, misalnya bukan hanya "ingin lebih bugar" tapi "Saya ingin bisa melakukan push-up 20 kali tanpa berhenti dalam 6 minggu ke depan." Hal ini memudahkan evaluasi kemajuan secara objektif dan menjadi tolak ukur pencapaian.

Sedangkan realistis berarti tujuan harus dapat dicapai sesuai kemampuan dan kondisi individu saat ini. Memaksakan target berat atau intensitas yang terlalu tinggi dapat menimbulkan kekecewaan dan akhirnya mengurangi semangat latihan. Sebaliknya, tujuan yang dapat dijangkau akan meningkatkan rasa percaya diri dan memupuk kebiasaan berolahraga yang berkelanjutan.

Dengan menetapkan tujuan yang jelas dan realistis, seseorang dapat memperkuat komitmen dan membangun rutinitas latihan yang konsisten, menempuh perjalanan kebugaran dengan arah yang terencana dan hasil yang maksimal.

Strategi 2 : Buatlah Jadwal yang teratur

Membuat jadwal latihan yang teratur adalah salah satu kunci utama untuk mencapai hasil optial dan menjaga konsistensi latihan. Jadwal yang teratur membantu membangun rutinitas sehingga olahraga menjadi bagian tidak terpisahkan dari gaya hidup sehari-hari.

Sebaiknya jadwal disusun berdasarkan tujuan spesifik, fruekuensi latihan yang ideal (Biasanya 3-5 kali seminggu), dan waktu latihan yang sesuai dengan kebutuhan dan energi terbaik. Jadwal yang terstruktur memungkinkan kombinasi latihan kekuatan, kardiom dan fleksibilitas yang seimbang sehingga seluruh aspek kebugaran tubuh dapat berkembang.

(Source : https://id.pinterest.com/pin/492649954365479/)
(Source : https://id.pinterest.com/pin/492649954365479/)

Mengatur jadwal juga memungkinkan tubuh mendapatkan waktu istirahat dan pemulihan yang cukup, yang sangat krusial untuk menghindari cedera dan kelelahan. Selain itu, jadwal yang berulang pada waktu sama setiap hari dapat membantu membiasakan tubuh dan pikiran untuk lebih disiplin berlatih secara konsisten.

Dengan membuat jadwal latihan yang teratur dan realistis, proses pencapaian tujuan kebugaran menjadi lebih terukur dan terarah, sekaligus mengurangi risiko rasa malas atau kehilangan motivasi.

Strategi 3 : Jangan terlalu "Ngebut" diawal dan Mulai dengan durasi dan Itensitas rendah 

Seringkali, semangat dan motivasi yang tinggi di awal menyebabkan orang melangkah terlalu cepat atau berlebihan dalam intensitas latihan. Menurut Ade Rai, pendekatan seperti ini rentan menimbulkan:

  • Kecapean luar biasa/Overtraining.
  • Risiko cedera.
  • Efek jera yang kemudian membuat orang berhenti sebelum benarbenar mencapai hasil atau membangun rutinitas.

Ade Rai menekankan bahwa salah satu fondasi penting agar konsistensi olahraga dapat terjaga adalah pemahaman yang mendalam tentang mengapa kita berolahraga manfaat fisik, mental, dan jangka panjangnya. Tanpa pemahaman yang cukup, olahraga bisa terasa sebagai beban atau kewajiban yang dipaksakan, bukan sebagai bagian gaya hidup yang bermakna.

Konsistensi olahraga lebih mudah muncul ketika aktivitas tersebut diadopsi sebagai metode hidup, bukan sekadar resolusi tahunan atau tren sementara. Ade Rai mengajak agar olahraga dipandang sebagai bagian integral dari kehidupan sehari hari suatu hal yang dilakukan secara disiplin dan dengan kesadaran bahwa hasil tidak instan, tetapi dibangun dari kebiasaan yang terus menerus.

Memulai latihan dengan durasi dan intensitas kecil adalah strategi penting untuk mengatasi rasa malas dan membangun konsistensi olahraga. Pendekatan ini memberikan waktu bagi tubuh untuk beradaptasi secara bertahap sehingga risiko cedera dan kelelahan bisa diminimalisir.

Latihan singkat selama 10-15 menit dengan intensitas rendah sudah cukup untuk memulai kebiasaan olahraga, terutama bagi pemula atau yang lama tidak aktif. Contoh gerakan ringan yang efektif adalah push-up modifikasi, squat, dan peregangan dinamis yang dapat dilakukan tanpa peralatan khusus.

Setelah tubuh mulai terbiasa, durasi dan intensitas latihan dapat ditingkatkan secara bertahap sesuai kemampuan dan tujuan. Progresifitas ini penting agar tubuh terus berkembang, menjaga motivasi tetap tinggi, serta menghindari rasa bosan.

Strategi 4 : Cari Partner Latihan

(Source : https://id.pinterest.com/pin/14777505022532466/)
(Source : https://id.pinterest.com/pin/14777505022532466/)

Mencari partner latihan merupakan strategi efektif dalam menjaga konsistensi workout atau gym, khususnya bagi individu yang kerap mengalami rasa malas atau mager. Latihan bersama partner bukan hanya menambah unsur sosial yang menyenangkan, tetapi juga membangun motivasi dan disiplin yang lebih kuat.

Partner latihan dapat saling mengingatkan dan mendukung untuk tetap berkomitmen pada jadwal latihan, mengurangi risiko melewatkan sesi olahraga. Selain itu, adanya partner memberi kesempatan untuk saling bertukar ilmu, teknik latihan, serta membentuk tantangan kecil yang menambah semangat dan variasi dalam rutinitas latihan.

Keberadaan partner juga membantu menghilangkan rasa bosan yang seringkali menjadi penghambat motivasi olahraga. Latihan bersama dengan partner memungkinkan interaksi yang membuat momen workout menjadi lebih atraktif dan menyenangkan. Ini sangat penting untuk mempertahankan semangat latihan dalam jangka panjang.

Tidak kalah penting, partner latihan akan saling menguatkan secara emosional ketika menemui kesulitan atau kelelahan, yang memicu rasa saling peduli dan komitmen. Dengan demikian, mencari partner latihan adalah salah satu cara ampuh untuk menjaga konsistensi dan meningkatkan kualitas hasil latihan.

Strategi 5 : Variasikan Olahraga kalian

Melakukan variasi dalam rutinitas olahraga sangat penting untuk mempertahankan motivasi dan mempercepat kemajuan kebugaran. Tubuh akan beradaptasi dengan latihan yang monoton jika dilakukan terus-menerus, sehingga menyebabkan stagnasi atau plateau dalam hasil yang diharapkan.

Dengan mengganti jenis latihan, intensitas, mode latihan, atau teknik, tubuh akan terus mendapat stimulasi baru yang mendorong perkembangan otot, pembakaran lemak, dan peningkatan kekuatan. Variasi juga membantu mencegah cedera akibat penggunaan otot yang sama secara berlebihan, sekaligus menjaga keterlibatan mental supaya olahraga tetap menyenangkan.

Misalnya, mengombinasikan latihan beban dengan kardio, latihan fungsional, serta peregangan dapat memberikan manfaat menyeluruh sekaligus menambah keasrian dalam rutinitas. Jadwalkan pergantian latihan secara berkala agar tubuh dan pikiran tidak jenuh.

Kesimpulan

Untuk sukses dalam fitness maupun olahraga, konsistensi latihan sangat penting. Meskipun sering merasa "Mager," ada beberapa strategi yang bisa membantu. Anda bisa membangun kebiasaan olahraga yang konsisten dan meningkatkan motivasi. 

Memahami konsistensi itu penting. Tidak harus latihan berat setiap hari. Dengan tujuan yang realistis dan rutinitas yang tepat, Anda bisa tetap konsisten. 

Manfaatkan banyak olahraga dan cari partner latihan. Hindari kesalahan umum dalam latihan. Dengan cara ini, Anda bisa mencapai tujuan Anda dan tetap termotivasi. Dengan konsistensi dan motivasi yang tepat, Anda bisa mengatasi rasa "Mager." Anda juga bisa mencapai hasil fitness yang diinginkan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun