Mohon tunggu...
Ando Ajo
Ando Ajo Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance Writer

Asli berdarah Minang kelahiran Melayu Riau. Penulis Novel Fantasytopia (2014) dan, Fantasytopia: Pulau Larangan dan Si Iblis Putih (2016). Find me at: andoajo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Maaf

25 Desember 2015   11:47 Diperbarui: 25 Desember 2015   13:06 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Tiada apa yang dapat kurasakan

Selain dari cintaku padamu

Tiada Lafaz sendu yang terindah

Yang dapat kugambarkan padamu

 

Pikiran Ridian menerawang jauh, melewati batas dari objek yang berkejaran. Hamparan sawah yang menghijau, kelebatan pepohonan yang menyejukkan, tiada mampu memberi kehangatan dalam pandangan.

“Rid,”

Teguran Shima—yang untuk kesekian kalinya—membuahkan hasil. Memaksa Ridian kembali menapak bumi.

Namun hanya sesaat, dan kembali Ridian mencumbu kesunyiannya. Berulang kali Shima menghempaskan napas berat. Dan pada akhirnya, Shima menepikan kendaraan dan berhenti. Memaksa Ridian menoleh kepadanya, meski itu sangat-sangat lemah, tiada gairah sama sekali.

“Kalau kek gini terus, aku gak tahu lagi harus ngapain.” Shima menjadikan setir mobil sebagai bantal untuk keningnya. Rambutnya yang sebahu cukup sempurna menyembunyikan air matanya. Air mata kesedihan atas apa yang dialami sahabatnya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun