Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti Bahasa dan Budaya

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ludah Tante Lisa

10 Juli 2023   20:51 Diperbarui: 12 Juli 2023   20:03 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sketsa gadis, sumber: iStock

"Setiap hari tante Lisa selalu saja meludah-ludah di depan Sumanga dan istrinya. Tak hanya di hadapan dua tetangganya itu, bahkan setiap orang yang dianggap tidak sejalan dengan pikirannya maka ia pun selalu meludah di depannya. Selalu merasa bahwa dirinyalah yang hebat, terkenal glamour dan merasa bahwa dirinya adalah orang terhormat. Orang-orang pun yang dibencinya merasa tersiksa terlebih Sumanga dan istrinya sebab hanya di depan rumah tante Lisa adalah jalan satu-satunya ke luar ke kompleks perumahan Belanga Asri. Bahkan ketika ke warung, ke tempat kerja, ke masjid atau hanya sekedar jalan-jalan mereka harus lewat dan harus menerima ludahan dari tante Lisa.

Entah berapa kali tante Lisa meludah-ludah setiap harinya. Hanyalah Sumanga beserta istrinya yang tahu sebab hanya merekalah yang bersebelahan rumah dengannya. Bahkan rumah tante Lisa dan rumah Sumanga hanya satu couple di perumahan subsidi itu. Entah apa pula yang dibanggakan darinya sehingga ia merasa sombong. Ia menganggap semua orang sampah. Dari caranya meludah-ludah bahwa seakan-akan orang lain menjijikkan.

Hari ini ia ketahuan atas kelakuannya selalu meludah atau semacam mengolok-olok orang lain. Suaminya pun terkaget atas pengakuan dari daeng Laundry AN. AN adalah singakatan dari anti noda. Mas Laundry AN datang pagi-pagi sebelum suami tante Lisa berangkat kerja sebagai ASN yakni sopir Bupati Melania. Tiba-tiba daeng Laundry membuka baju tante Lisa secara terpaksa di depan pintu lantaran ia berniat membuktikan bahwa laundry Anti Noda miliknya tak mampu membasmi noda ludah di baju pelanggannya. Mungkin saja noda ludah itu tak ingin pisah dari baju hitam yang kini sudah berbintik putih atas noda ludah. Ludah itu bukan ludah biasa, bukan pula ludah luar biasa yang disertai dengan darah segar seperti orang penyakitan. Tante Lisa pun merasa ditelanjangi saat daeng Laundry AN membuka bajunya di hadapan suaminya. Suaminya pun merasa ditelanjangi atas rasa malu yang tiada tara bagi seorang lelaki. Kini mukanya memerah. Tambah memerah ketika tante Lisa mengelak padahal bukti ludah kiri kanan bisa jadi penanda bahwa ia seorang yang senang meludah. Bukan hobi tetapi karena keseringan menghina orang dengan ludah. Di pintu depan belakang, di pagar depan dan pagar tetangga semua sama, suaminya telah mencocokkan model mulut istrinya dengan bundar lebar ketika meludah di mana-mana.

Suami tante Lisa semakin marah ketika istrinya tante Lisa tiba-tiba meludah lagi saat Sumanga beserta istrinya lewat depan rumahnya berjalan bergandengan. Ia refleks saja meludah disaksikan oleh suaminya, daeng laundry beserta pagi yang cerah itu, secerah merah muka-muka orang-orang yang melihatnya. Sedari tadi sudah berkali-kali memang meludah sebab dari subuh hari kedua pasangan itu, tetangganya lalu lalang entah sedang mengurus apa.

Pagi itu tante Lisa meludah lebih dari sepuluh kali tak seperti biasanya. Ludahnya pun menggumpal dari mulut berbibir tebal itu. Ludah putihnya yang menggumpal itu tak menetes melainkan hanya meleleh dan lengket dari lidah. Ludah di lidahnya menggumpal, seakan tidak akan pisah dari tenggorakan namun lidah dan mulut yang memaksanya. Demikian kedengkian yang mendorongnya dari dalam. Bisa saja ludah di lidahnya tante Lisa itu adalah ludah terakhir. Seakan membantu menempel di pangkal hingga di ujung lidah. Kelihatan meleleh tapi tak terlepas dari akarnya. Ludahnya tak mengering juga. Ludah tante Lisa yang dipegang oleh daeng Laundry itu seakan pula membantah mitos atas deterjen anti noda yang kini tak memiliki kemampuan menghantam noda ludah di baju.

Rumor itu pun tersebar seantero Belanga. Para tetangga sekompleks pun begitu kepo atas isu itu. Banyak yang pura-pura lewat ingin menyaksikan ludah tante Lisa, sembari memegang handphone untuk merekam lalu memviralkan di media sosial Instagram, TikTok dan Facebook. Bahkan pernah sekali selebram dan artis TikTok teman pak Sumanga memang sengaja ingin merekam aksi tante Lisa yang selalu meludah jika ada orang yang tidak disenanginya lewat depan rumah. Bahkan semua tetamu pak Sumanga yang pernah berkunjung ke sana sudah mengetahui kelakuan tante Lisa. Pa Sumanga pun sengaja menyampaikan kondisi tetangganya agar mereka tidak mudah tersinggung ketika lewat dan mendapatkan perlakuan yang sama.

Konon kabar dari mertua tante Lisa bahwa memang orangnya sudah seperti itu sejak lahiran anak pertamanya. Mertuanya pun sudah berkali-kali meminta anaknya menceraikan menantunya itu yang bernama Lisa. Namun setiap suaminya berniat ke pengadilan agama atau tercium niat itu olehnya ada-ada saja yang terjadi. Bahkan setiap ingin berangkat pagi-pagi ke pengadilan selalu saja tante Lisa menunjukkan alat tes kehamilan dan ia hamil lagi. Sehingga dari delapan anaknya saat ini menandakan sudah delapan kali pula ia suaminya menceraikannya. Sejak pernikahan anaknya dengan menantunya Lisa itu, ia tak sekalipun mengunjungi rumah menantunya itu. Padahal bisa dikata ia hanya satu kecamatan dengan menantunya itu. Bahkan rumahnya hanya di antarai dengan satu perumahan subsidi, satu lahan persawahan ke Timur, kantor Desa Belanga dan TPA kabupaten Melania atau sekitar 15 menit jarak tempuh dengan roda dua.  

Ia iri melihat istri orang yang sedang bermesraan dengan suaminya. Sebab suaminya hanya numpang tidur dengan istrinya. Ia seakan-akan sibuk dengan pekerjaan sopirnya atau memang sibuk, terlebih di musim kampanye tentu selalu kemana-mana mengantar rombongan tim kampanye incumbent Bupati Melania. Olehnya itu ia iri dengan para tetangganya yang seolah-olah di mata tante Lisa bahwa mereka bahagia. Demikian jika ada pencapaian tetangganya, misalnya anak tetangga peringkat pertama di kelas, juara lomba adzan saat ramadan, atau sekedar juara lomba joget balon tingkat RT saat peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia.

Jika dilihat dari kasat mata bahwa ia merupakan istri seorang ASN di kabupaten Melania. Ia sudah tinggal di rumah sendiri dengan delapan anak, dua perempuan dan dua laki-laki. Padahal 65 % tetangganya bukan merupakan penghuni tetap alias tinggal kontrak. Sebab perumahan Belanga Asri adalah kompleks perumahan ASN Melania namun banyak ASN yang pemilik asli rumah tersebut sedang tinggal di asrama. Termasuk sebenarnya suami tante Lisa yang sedang memanfaatkan fasilitas negara itu dengan tinggal di asrama tanpa membawa anak istri mereka karena hanya satu kamar. Meski demikian ia sering pula ke rumah di waktu tertentu.

 Tak hanya tante Lisa yang berperilaku aneh dan mengganggu namun anak-anak mereka juga tentu meresahkan. Tapi bagi Sumanga dan tetangga lainnya bisa mengatasi hal tersebut kecuali kelakuan tante Lisa yang sulit dibuktikan. Bahkan sudah tujuh kali Sumanga melaporkan kejadian ini ke RT, empat kali memasukkan surat laporan kriminal ke Polsek Setempat, sudah 3 kali memviralkan aksi tante Lisa. Hanya saja suaminya terus saja melindungi dan menganggap orang lainlah yang suka mengganggu istrinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun