Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti Bahasa dan Budaya

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Huruf Terbalik

24 Maret 2021   09:51 Diperbarui: 24 Maret 2021   09:58 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

masa anak-anak adalah masa yang indah, sungguh. Penuh harapan, menemukan huruf satu demi satu untuk sesuatu yang bermakna

huruf tidak pernah hilang, mungkin ingatan kita yang hilaf di masa kanak2. sejak kecil turun ke sawah, pergi sekolah sambil membawa dagangan es lilin yang akan meleleh pastinya di jam pulang sekolah. jam bermain kita berlarian, setiap akhir semester kita kabur dari incaran suntik vaksin, berlari hingga ke sungai, berenang dan mengembala hingga sore.

lapar tiba memanjati pohon kelapa di kebun, sembari membakar singkong tak lupa mengisap gulungan jambu jagung layaknya tembakau.

pulang dari ngebolang, main bola kadang main layangan di tanah lapang, malam menonton layar tancap. Di atas tanah tersebut menjadi saksi keceriaan dari sisa warisan yang belum sempat terampas oleh tuan tanah hingga dijadikan milik umum.

ada huruf yang hilang, aku lupa menaruhnya di mana atau aku tak sempat menikmati masa-masa itu. Entah siapa yang merampasnya atau meski menyusun huruf kembali satu demi satu.

di musim penghujan entah di bulan berapa? kubaca dari kamus  psikologi hujan pada setiap ada huruf R bulan masehi tentunya ada Rain ; hujan. namanya kamus hanya membaca arti tanpa menginterpretasi. Di musim hujan nampak bocah berlarian di pematang atau di tanah lapang dengan dada terbuka seperti hari minggu setiap saat kita mau. yaitu hari bermain sedunia.

 *kapan hari minggu? ayah! bisik di telingaku; aku ingin menulis kata ayah, ibu, kakak dan adik di rumah nenek, atau di kebun kita sendiri.
tunggu saja hingga hari sekolah kau bisa menulisnya di papan, di buku atau di meja guru.

*aku ingin menulis di tembok rumah nenek atau di kebun bukan di sekolah atau meja guru.

; kenapa hurufnya terbalik?

*ia akan sama jika difoto.

malampun semakin latut, nak mari masuk rumah, tempias hujan akan membasahi kita, foto nenek ada di album.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun