Awal Pergerakan Nasional (1908)
Dimulai dengan berdirinya Budi Utomo, menandai kebangkitan kesadaran nasional.
Pergerakan ini dibagi menjadi tiga tahap:
1. Masa Pembentukan (1908--1920)
Organisasi: Budi Utomo, Sarekat Islam, Indische Partij.
Fokus pada pendidikan, ekonomi, dan persatuan bangsa.
2. Masa Radikal/Nonkooperasi (1920--1930)
Organisasi: PKI, Perhimpunan Indonesia, PNI.
Perjuangan lebih keras, menolak kerja sama dengan Belanda, menggunakan propaganda
dan aksi politik.)
3. Masa Moderat/Kooperasi (1930--1942)
Organisasi: Partindo, Parindra, GAPI.
Perjuangan lewat jalur politik, parlemen, serta persatuan organisasi.
Organisasi Penting
Budi Utomo (1908): Pendidikan & sosial.
Sarekat Islam (1911/1912): Dari koperasi dagang menjadi organisasi massa berbasis
Islam; pecah jadi SI Putih & SI Merah.
Indische Partij (1912): Tiga Serangkai, mempersatukan semua golongan demi
nasionalisme Indonesia.
Perhimpunan Indonesia: Organisasi mahasiswa di Belanda, tokoh Hatta, bersifat
anti-kolonial & nonkooperasi.
PKI (1920-an): Berhaluan Marxis, pemberontakan 1926--1927 gagal.
PNI (1927): Dipimpin Soekarno, menekankan nonkooperasi, dibubarkan 1931.
Partindo: Kelanjutan PNI, radikal, bubar 1936.
Parindra: Nasionalis kooperatif, dipimpin M.H. Thamrin.
GAPI (1939): Wadah persatuan partai-partai politik.
Faktor Pendorong
Internal:
1. Penderitaan akibat penjajahan.
2. Rasa senasib dan persatuan.
3. Kesadaran nasional dan keinginan merdeka.
Eksternal:
1. Masuknya paham liberalisme & HAM.
2. Politik etis membuka akses pendidikan Barat.
3. Pengaruh gerakan nasionalisme di Asia (India, Tiongkok, Filipina).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI