Mohon tunggu...
Andini rara
Andini rara Mohon Tunggu... Pelajar

Pelajar SMA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pergerakan nasional pada masa awal (1908-1920)

10 Oktober 2025   08:29 Diperbarui: 10 Oktober 2025   08:27 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Awal Pergerakan Nasional (1908)
Dimulai dengan berdirinya Budi Utomo, menandai kebangkitan kesadaran nasional.
Pergerakan ini dibagi menjadi tiga tahap:
1. Masa Pembentukan (1908--1920)
Organisasi: Budi Utomo, Sarekat Islam, Indische Partij.
Fokus pada pendidikan, ekonomi, dan persatuan bangsa.

2. Masa Radikal/Nonkooperasi (1920--1930)
Organisasi: PKI, Perhimpunan Indonesia, PNI.
Perjuangan lebih keras, menolak kerja sama dengan Belanda, menggunakan propaganda
dan aksi politik.)

3. Masa Moderat/Kooperasi (1930--1942)
Organisasi: Partindo, Parindra, GAPI.
Perjuangan lewat jalur politik, parlemen, serta persatuan organisasi.
Organisasi Penting

Budi Utomo (1908): Pendidikan & sosial.
Sarekat Islam (1911/1912): Dari koperasi dagang menjadi organisasi massa berbasis
Islam; pecah jadi SI Putih & SI Merah.
Indische Partij (1912): Tiga Serangkai, mempersatukan semua golongan demi
nasionalisme Indonesia.
Perhimpunan Indonesia: Organisasi mahasiswa di Belanda, tokoh Hatta, bersifat
anti-kolonial & nonkooperasi.
PKI (1920-an): Berhaluan Marxis, pemberontakan 1926--1927 gagal.
PNI (1927): Dipimpin Soekarno, menekankan nonkooperasi, dibubarkan 1931.
Partindo: Kelanjutan PNI, radikal, bubar 1936.
Parindra: Nasionalis kooperatif, dipimpin M.H. Thamrin.
GAPI (1939): Wadah persatuan partai-partai politik.

Faktor Pendorong

Internal:
1. Penderitaan akibat penjajahan.
2. Rasa senasib dan persatuan.
3. Kesadaran nasional dan keinginan merdeka.

Eksternal:
1. Masuknya paham liberalisme & HAM.
2. Politik etis membuka akses pendidikan Barat.
3. Pengaruh gerakan nasionalisme di Asia (India, Tiongkok, Filipina).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun