Mohon tunggu...
Andi Logi
Andi Logi Mohon Tunggu... Foto/Videografer - SUKSES DIMASA MUDA

sukses dan bermanfaat buat orang lain

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Anak Muda dari Pelosok Nusantara

1 Maret 2018   18:13 Diperbarui: 16 Desember 2018   09:22 1040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Langsung terdiam aku mendengar jawaban temenku panggik, karena walaupun aku memberitahu orang tua tetap tidak ada uang sebesar itu, orang tuaku hanya petani biasa yang hidupnya tergantung getah karet, jika hujan melanda kami tidak ada penghasilan. Dan akhirnya aku memutuskan untuk membatalkan recanaku untuk menjadi seorang prajurit tentara.

1 bulan sudah aku menjadi pengangguran setelah tamat dari pendidikan SMA, sama seperti orang seumuranku yang lain hari-hari kuhabiskan percuma dan hanya menjadi benalu orang tua, sering kali aku rebut masalah orang tua yang tidak memberiku uang jajan, memang -salahku sharusnya aku sudah tidak lagi menggantungkan nasibku  pada orang tua, aku sudah dewasa dan seharusnya aku memberikan uang kepada orang tua bukan sebaliknya meminta kepada orang tua untuk memenuhi kebutuhanku, akhirnya kupuskan merantau kebatam.

Dibatam aku tinggal dengan saudara sepupuku namanya Mulyadi, bermodalkan Tamatan ijzah SMA aku melamar kerja keberbagai perusahaan, lelah,  letih capek rasanya semua badanku keliling kota batam melamar kerjaaan, semua perusahaan yang membuat lowongan aku titipkan kesecurity bahkan perusahaan yang sedang tidak membuat lowongan kerja pun aku titipkan juga lamaran kerja, hari demi hari aku lewati dikota batam yang terkenal dengan biaya hidup mahal membuatku pupus harapan karena uang yang kubawa dari kampong habis, orangtuaku hanya memberikan tiket kekota batam dan uang saku buatku hanya untuk seminggu, panic yang krasakan saat itu, menetes air mataku, begini rasanya hidup dikota tanpa orangtua yang selama ini memberiku nafkah, sekarang uuntuk makan dan kebutuhanku aku sendiri yang harus memenuhinya, apa salahku hingga tidak ada satupun perusahaan yang memberikan kesempatan memanggil atau tes wawancara kepadaku, sedihku akhirnya membawaku untuk menelpon mak, didalam telpon aku menangis dan mak pun sedih dengan kondisiku saat itu, hanya satu pintaku mak doakan anakmu semoga cepat keterima bekerja kututup telpon dan walaupun sebenarnya ingin waktu lama berbincang -- bincang dengn mak karena kangen .

Dering......dering....dering kudengar Hp saudara sepupuku bunyi, tidak lama kemudian sepupuku mendekatiku ;

 ndikk ada telpon dari HRD matahari dept.store

HRD ; dengan saudara andi logi ?


Andi; dengan nada berat iya bu saya ndi logia ada.... aaaaapa ya bu? Perasaanku kacau takut apakah aku dipanggil atau apa hingga suaraku terbatah-batah.

HRD ; saya dari staff HRD matahari dept Store bermaksud menyampaikan bahwa saudara diundang untuk test tertulis dikantor kami di maharani department store Lucky Plaza.

Andi ; iya bu insya allah saya akan datang sesuai dengan jadwal yang ibu sampaikan.

Kututup telpon, senang hatiku tak bisa diungkapkan dengan kata-kata ternyata masih ada perusahaan yang memberikan kesempatan kepadaku untuk berkarir dikota batam yang berbatatasan denga Negara tentangga singapura dan malysia.

Tes tertulis, tes wawancara, tes kesehatan hasilnya berpihak kepadaku dan akupun diterima dimatahari dept store sebagai Pramuniaga, ini awal kaririku, aku tunjukan kepada dunia bahwa anak pelosok nusantara juga bisa bersaing dikota nan elok rupawan ini batam, batam dipenuhi suku-suku yang berbagai macam daerah; melayu, batak, Palembang, flores, Makassar, jawa dan banyak lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun