Sudah menjadi satu kebiasaan keluarga kami sejak anak anak mulai ikutan latihan puasa ramadhan. Â Sejak awal tahun sembilan puluhan anak anak kami yang masih kecil kecil itu juga sudah ikutan bapak dan ibunya menimbang berat badan sejak hari pertama puasa dan nanti akan dicek lagi hasilnya saat hari pertama lebaran, berapa berat badan kami berkurang.
Selama ini setelah ditimbang kembali rata rata berkurang  2 sd 4 kg. Terkadang berat badan saya berkurang sampai 5 kg seperti tahun ini, tetapi sayangnya berkurangnya berat badan itu umumnya tidak bertahan lama, kadang cuma bertahan dua minggu setelah lebaran,  berat badan sudah kembali normal  seperti semula.
Berlebaran di Indonesia memang tidak terhindarkan untuk tidak makan lebih, makanan bersantan dan manis manis, apa lagi balik kampung makan sedikit sedikit tapi bisa membukit.
Bertamu atau menerima tamu saat lebaran, tidak elok sepertinya jika kita tidak mencicipi hidangan sajian lebaran.
Sudah ada dua keluarga sanak famili di kampung yg mengatakan lebaran seperti sekarang ini, lupa menyiapkan obat diabetes atau kolesterol yang sebenarnya sudah rutin  dikonsumsi mereka setiap hari. Saat akan dibeli ternyata apotik banyak tutup. Tidak makan obat rutin, makan saat lebaran lebih banyak yang tidak bisa dihindari kata mereka.
Yuk kita tetap perlu menjaga kesehatan, tidak mengkomsumsi terlalu banyak makanan dan minuman manis manis dan berlemak. Durian juga perlu dihindarkan.
Kopi durian dan lempok durian ?...
Sebaiknya dihindarkan membeli dan atau mengkonsomsinya,  apalagii lempok durian asli,  harga jualnya cukup mahal. Lempok asli untuk ukuran berat kurang lebih 25 gram dipatok harga sebesar 165 ribu rupiah. Dibeli mahal, dimakan bisa jadi penyakit . Bagi yang sudah usia 50 tahun keatas atau potensial terserang penyakit gula, sebaiknya tidak lagi makan lempok durian  dan atau kopi durian. .. wess pokok e.
Salam dari saya andika, salam idul fitri hari ke-empat.