Mohon tunggu...
Andi Harianto
Andi Harianto Mohon Tunggu... Freelancer - Kesederhanaan adalah kekuatan

Tinggal di Kota Kecil Bantaeng, 120 Kilometer, arah Selatan Kota Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berlari untuk Gerakan Literasi

2 September 2016   08:58 Diperbarui: 3 September 2016   10:39 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
istirahat sejenak dan berpose di depan TB Lembang Lembang yang sementara dibenahi

Teras Baca (TB) Lembang Lembang adalah prakarsa seorang anak muda yang kami akrab memanggilnya Dion. Selain penggiat seni seperti yang saya sebutkan di awal, sosok muda ini juga penggiat literasi. Dion kemudian mengambil langkah nyata membangkitkan budaya baca di lingkungannya dengan langkah kecil tetapi sesungguhnya akan menjadi cahaya peradaban seperti dulu para leluhurnya memulai.

Teras baca itu tidaklah terlalu luas di pemukiman yang padat, tetapi menjadi lapang bagi hadirnya budaya membaca bagi anak-anak yang sepertinya mulai malas membaca dengan hadirnya berjuta game di gadget mereka. TB lembang Lembang juga sesekali waktu di selah aktifitas membaca, Dion dan komunitasnya kembali membangkitkan permainan tradisional bagi anak-anak. keahliannya bermusik, juga Ia tularkan kemereka.

Buku-buku yang ada di teras baca kebanyakan adalah sumbangan dari mereka yang peduli, terutama dari Bpk. Sulham Yusuf, pendiri Boetta Ilmu yang saya anggap pendorong bangkitnya budaya literasi di Bantaeng. Termasuk saat kami berkunjung sejenak ke tempat itu, Teras baca yang selalu ramai dari anak-anak itu lagi direhabilitasi dengan membuat teras yang dulunya berlantai tanah itu menjadi layak dan nyaman bagi anak-anak. Biaya pembangunan juga datang dari berbagai kalangan yang peduli. Koleksi buku TB Lembanglembang tentu masih perlu diperkaya dengan fokus bacaan untuk anak-anak, Wakaf buku dari yang peduli tentu sangat dibutuhkan oleh mereka.

Meresapi ide, kreatifitas dan kepedulian seorang Dion dan teras bacanya, saya merasa perlu untuk menukil pesan, KH. Mohammad Ahmad Sahal Mahfudh, “Menjadi baik itu mudah, dengan diam saja akan terlihat baik, tetapi yang sulit adalah menjadi bermanfaat karena itu butuh perjuangan”kata Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia ini.

Dion tetap menganggap dirinya orang yang biasa-biasa saja, seperti filosofi hidupnya yang Ia pernah ceritakan, “seperti air, kami berkreasi ibarat air yang mengalir” Yah, air karena sifatnya memang selalu menuju ke tempat terendah, meresap menjadi penyegar bagi tanah, mencipta kesejukan bagi sekitarnya. Dion, kamu luar biasa!

Komunitas Bantaeng Berlari, berpose sebelum start
Komunitas Bantaeng Berlari, berpose sebelum start
****

Khusus untuk kisah lain terkait Bung Dion, saya pernah menulisnya di Kompasiana seperti bisa dibaca di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun