Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Keadilan Hakiki

14 Oktober 2025   18:59 Diperbarui: 14 Oktober 2025   18:59 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Manusia selalu mencari keadilan praktis dan menginginkan agar kebajikan mendapatkan pahalanya sendiri dan kejahatan mendapatkan hukuman yang setimpal.

Mereka selalu berpihak pada keadilan dan kemanusiaan dan mayoritas dari mereka memiliki keadilan yang ideal. Lebih baik daripada hal-hal yang ada di sekitar mereka.
Lebih adil daripada hukum.

Padahal tidak ada manusia yang seadil gagasannya sendiri tentang keadilan yang mungkin dapat dipraktikkan.

Baca juga: Keadilan

Hasrat dan kepentingannya selalu menyebabkannya tenggelam di bawah cita-citanya sendiri.

Keadilan Hakiki yang selalu dijunjung tinggi dan diupayakan manusia untuk dicapai tidak akan terwujud di dunia ini.

Namun paling tidak
Kita harus mendekatinya sedekat mungkin
Sebagaimana kita harus mendekati demokrasi ideal yang lebih indah daripada Republiknya Plato.

Baca juga: Hukum Keadilan

Hanya dengan berhati-hati agar kita tidak dalam upaya untuk mencapai cita-cita yang mustahil.

Berpegang teguh pada kenyataan yang mungkin.

Menginginkan yang terbaik dan puas dengan yang terbaik adalah satu-satunya kebijaksanaan sejati.

Baca juga: Rasa Keadilan

Bersikeras pada yang hakiki dan membuang elemen penting yang mengendalikan kebutuhan adalah sebuah kebodohan.

Dalam dunia yang dihuni oleh manusia yang bertubuh dan tentu saja dengan keinginan jasmani dan nafsu hewani, tidak mungkin tidak akan ada keinginan Tidak ada penindasan
Tidak ada perbudakan
Tidak ada rasa takut kepada manusia
Tidak ada rasa takut kepada Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun