Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Angkatan Kerja

23 Juni 2025   23:16 Diperbarui: 23 Juni 2025   23:16 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di mana-mana di dunia, tenaga kerja, dalam beberapa bentuk adalah budak kapitalis.

Secara umum, seorang budak hanya diberi makan selama ia dapat bekerja atau lebih tepatnya hanya selama pekerjaannya menguntungkan bagi pemiliknya.

Kesengsaraan, kekumuhan, ketidaktahuan, kemiskinan, kebrutalan kejahatan dan ketidakpedulian terhadap rasa malu, pengemisan yang putus asa, di semua tempat pembuangan limbah dan selokan manusia di mana-mana.

Di sini seorang wanita kelaparan. Di sana, para ibu membunuh anak-anaknya agar mereka yang selamat dapat hidup dari pangan yang dibeli dari uang duka anaknya yang mati.

Gadis-gadis muda melacurkan diri untuk mendapatkan makanan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Baca juga: Kerja Keras

Baca juga: Lowongan Kerja

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun