Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kuba Diantara Amerika dan Sovyet

1 Juli 2023   17:00 Diperbarui: 1 Juli 2023   17:07 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Itulah masa dimana Hongaria mulai melawan Sovyet hingga harus diselesaikan dengan cara militer.  

Sementara bagi Mao Zedong, ini adalah puncak kelemahan partai Komunis di Sovyet. Makanya beliau mulai mengamalkan ajaran Stalin untuk diterapkan di Tiongkok.

Bagi Kruschev, gerakan ini memberi sinyal padanya bahwa Tiongkok sedang bersiap-siap untuk bersaing dengan Sovyet. Jadi sebagai langkah awal Sovyet harus bisa mengambil hati Kuba sebelum Tiongkok bermain disana.

Sementara Amerika telah berhasil memindahkan misil PGM-19 Jupiter ke Turki dan Italia. Begitu Kruschev tahu, Sovyet pun ikut-ikutan pasang juga. Jadi masing-masing sudah pasang tapi masih menahan diri.

Hanya saja mau sampai kapan. Kalau Kruschev mungkin masih bisa ditebak. Bagaimana kalau Kruschev jatuh terus penggantinya mirip-mirip dengan Stalin?

JFK sepertinya mulai belajar dari kesalahan. Agar tidak perlu terlalu mendengarkan nasihat para penasihatnya karena kejadian Teluk Babi di Kuba itu hasil dari nasihat para penasihatnya itu.


Akhirnya JFK mulai mengajak Castro berunding. Setelah itu baru Kruschev. Selesai pembicaraan Amerika menarik misil PGM-19 Jupiter nya di Turki dan Italia. Begitu juga Sovyet.

Dari segi geopolitik sebenarnya Amerika kalah karena kan Amerika yang meletakkan misil duluan. Namun pendapat awam beda lagi. Bagi rakyat Amerika keputusan JFK itu adalah kemenangan besar bagi kelangsungan mereka sebagai bangsa karena telah menghindarkan konflik dengan Sovyet. Sementara bagi rakyat Sovyet tindakan Khrushchev tersebut dianggap sebagai tindakan pengecut dan tunduk pada maunya Amerika. Makanya dua tahun kemudian Khrushchev akhirnya digulingkan oleh Biro Politik Sovyet.

Apa yang terjadi di Kuba itu menjadi tamparan keras bagi Sovyet. Hingga setelah Khrushchev jatuh dan penggantinya Leonid Brezhnev meneruskan segala kebijakan Komunis terdahulu hingga beliau bisa bertahan selama 18 tahun memerintah Sovyet.

Disini kita bisa melihat peristiwa misil itu bagi Amerika adalah sebuah kemenangan besar sementara bagi Sovyet malah sebuah kekalahan dan penghinaan. Padahal secara taktikal Sovyet yang sebenarnya menang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun