Mohon tunggu...
AndiLancök
AndiLancök Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Kata

Alumni Mindanao Peace Building Institute (MPI), Davao City, Filipina

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Danau Toba, Wonderful Indonesia

23 Juli 2019   19:32 Diperbarui: 6 Juli 2022   22:12 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Layaknya Danau Victoria di Afrika, Inle di Myanmar, Hoan Kiem di Vietnam dan Danau Ang Nam Ngum di Laos

INI kesan pertama menelusuri sepanjang jalan Medan menuju Parapat, setelah melewati Kota Tebing Tinggi dan Pematang Siantar. Satu satunya jalan Lintas Tengah Sumatera yang kami lewati.

Meski masih banyak infrastruktur jalan yang masih rusak, tapi terbalas dengan pemandangan alam sekitar yang apik. Di sepanjang jalan, kita bisa melihat ragam kebudayaan yang berbeda.

Sesampai di Parapat, lelahnya perjalanan terbayar sudah. Sekejap menikmati riuh dan ramainya pengunjung. Satu-satunya Danau Toba yang menjadi surga wisatanya Indonesia.

Sebagai kebanggaan, toba juga menjadi idola tersendiri bagi masyarakat Indonesia, terutama warga Sumatera Utara. Inilah danau terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara. Kedua terbesar di dunia setelah Danau Victoria di Afrika.

Keindahannya memang menakjubkan. Danau yang lebarnya sekitar 30 kilometer dan panjangnya sekitar 100 kilometer adalah danau alam tekto-vulkanik, yang di tengahnya terdapat sebuah pulau bernama Samosir.

Menyendiri di tepi Danao Toba, sesaat menikmati panorama laut yang indah.
Menyendiri di tepi Danao Toba, sesaat menikmati panorama laut yang indah.

Ahli sejarah mencatat, danau ini terbentuk sekitar 73 ribu tahun yang lalu, setelah ledakan gunung berapi maha dahsyat. Bill Rose, seorang peneliti dari Michigan Technological University memperkirakan, ada sekitar 2.800 km3 material yang dihasilkan dari letusan tersebut.

Di danau itu, saya menikmati sekilas panorama alam. Hilir mudik para turis manca negara dan warga lokal turut memperlihatkan kesibukan pinggiran Danau Toba. Sebuah kapal ferry dua tinggkat juga terlihat menyeberang laut. Indah.

Di sini juga bisa melakukan banyak hal, alam yang sejuk serta pamandangan yang asri menambah kesan tersendiri. Mendaki gunung, berenang, dan berperahu layar tentu akan membius pikiran yang menakjubkan. Ditambah udara yang bersih dan suasana yang santai.

Di sekitarnya, ada deretan bangunan hotel dan resort melengkapi keindahan. Bangunan khas yang berarsitektur Batak juga ikut mewarnai dan seakan menegaskan; Wonderful Indonesia, selamat datang di Surga Wisata Indonesia.

Sesaat dalam keramaian, tawaran pun datang dari beragam orang. Ada yang menawarkan jasa permainan air, bahkan tawaran untuk menuju pulau Samosir, yang letaknya persis di tengah-tengah danau Toba.

Memang, seperti tidak lengkap rasanya jika belum berlayar ke Samosir. Pulau dengan ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut. Di pulau ini ada dua desa; Tomok dan desa Tuktuk. Aneka bangunan adat Batak dan kebudayaan menjadi pemandangan yang tidak terelakkan.

Keindahan Danau Toba sudah menjadi catatan tersendiri bagi para travelling. Banyak keunikan yang didapatkan, termasuk pertukaran informasi mengenai kebudayaan dan adat istiadat yang bisa dipelajari.

Bahkan, sejak tahun 2016, Pemerintah Indonesia sudah memiliki visi besar menjadikan danau vulkanik kedua terbesar di dunia sebagai persaingan destinasi turisme geopark air tawar bagi negara lain.

Layaknya Danau Inle di Myanmar, Hoan Kiem di Vietnam dan Danau Ang Nam Ngum di Laos. Presiden Jokowi kepada The Strait Times, 18 Desember 2017, mengatakan akan menjadikan Danau Toba sebagai '10 Bali Baru'.

Keinginan ini terlihat serius, karena berbagai proyek infrastruktur mulai dibangun di Bandara Silangit, Tapanuli Utara sebagai akomodasi transportasi internasional dalam meningkatkan wisatawan ke Danau Toba.

Tidak main-main, pada September 2017, presiden resmi menetapkan Silangit sebagai Bandara Internasional, dan sebulan kemudian bandar udara itu menerima penerbangan internasional pertama dari negara Singapore.

Dilanjutkan dengan konektivitas membangun jalan tol menuju Danau Toba. Tol yang menghubungkan Medan-Tebing Tinggi dan Parapat, lalu jalur rel kereta api Medan-Parapat. Jika ini usai, maka wisata Danau Toba sebagai wisata internasional menjadi nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun