Di sekitarnya, ada deretan bangunan hotel dan resort melengkapi keindahan. Bangunan khas yang berarsitektur Batak juga ikut mewarnai dan seakan menegaskan; Wonderful Indonesia, selamat datang di Surga Wisata Indonesia.
Sesaat dalam keramaian, tawaran pun datang dari beragam orang. Ada yang menawarkan jasa permainan air, bahkan tawaran untuk menuju pulau Samosir, yang letaknya persis di tengah-tengah danau Toba.
Memang, seperti tidak lengkap rasanya jika belum berlayar ke Samosir. Pulau dengan ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut. Di pulau ini ada dua desa; Tomok dan desa Tuktuk. Aneka bangunan adat Batak dan kebudayaan menjadi pemandangan yang tidak terelakkan.
Keindahan Danau Toba sudah menjadi catatan tersendiri bagi para travelling. Banyak keunikan yang didapatkan, termasuk pertukaran informasi mengenai kebudayaan dan adat istiadat yang bisa dipelajari.
Bahkan, sejak tahun 2016, Pemerintah Indonesia sudah memiliki visi besar menjadikan danau vulkanik kedua terbesar di dunia sebagai persaingan destinasi turisme geopark air tawar bagi negara lain.
Layaknya Danau Inle di Myanmar, Hoan Kiem di Vietnam dan Danau Ang Nam Ngum di Laos. Presiden Jokowi kepada The Strait Times, 18 Desember 2017, mengatakan akan menjadikan Danau Toba sebagai '10 Bali Baru'.
Keinginan ini terlihat serius, karena berbagai proyek infrastruktur mulai dibangun di Bandara Silangit, Tapanuli Utara sebagai akomodasi transportasi internasional dalam meningkatkan wisatawan ke Danau Toba.
Tidak main-main, pada September 2017, presiden resmi menetapkan Silangit sebagai Bandara Internasional, dan sebulan kemudian bandar udara itu menerima penerbangan internasional pertama dari negara Singapore.
Dilanjutkan dengan konektivitas membangun jalan tol menuju Danau Toba. Tol yang menghubungkan Medan-Tebing Tinggi dan Parapat, lalu jalur rel kereta api Medan-Parapat. Jika ini usai, maka wisata Danau Toba sebagai wisata internasional menjadi nyata.