Palopo, Kompasiana.com - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Palopo, Herman Anwar, menjadi sorotan setelah diduga 'alergi' kepada wartawan.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa (9/9) menjelang magrib, ketika tim awak media mendatangi Lapas IIA Palopo untuk memperoleh klarifikasi terkait dugaan toilet mushola tak layak.
Ironisnya, upaya konfirmasi tersebut kembali menemui jalan buntu.Â
Herman Anwar memilih meninggalkan awak media dengan alasan hendak beribadah.
Salah satu wartawan dalam tim media online itu menyampaikan rasa kecewanya.Â
Ia menuturkan sudah tiga kali mendatangi Lapas Palopo sampai magrib, namun belum juga memperoleh penjelasan dari pihak Kalapas.
"Sudah dua sampai tiga kali saya datang, tetap tidak ada kejelasan. Kami hanya ingin mendengar langsung penjelasan Kalapas agar berita yang disampaikan berimbang," ujarnya, Rabu (10/9).
Dalam pertemuan singkat tersebut, Herman Anwar justru sempat melontarkan pernyataan yang dinilai kontraproduktif.Â
"Apa yang mau dikonfirmasi. Biar besok kalau saya dicopot tidak apa-apa. Saya capek bolak-balik dari Makassar," ucapnya kepada salah datu dari tim media.
Sikap ini dinilai bertolak belakang dengan prinsip keterbukaan informasi publik. Sebagai pejabat negara, Kalapas seharusnya memberikan akses informasi yang jelas dan transparan kepada masyarakat melalui media massa.
Keterbukaan informasi publik bukan hanya mandat undang-undang, tetapi juga bagian dari tanggung jawab moral seorang pimpinan lembaga.Â
Diberitakan sebelumnya, Selasa (9/9), Kondisi Lapas Kelas llA Palopo bikin geleng kepala. Fasilitas dasar di Lemabang Pemasyarakatan itu diduga jauh dari kata layak.
Pantauan langsung di lokasi, toilet mushola lapas dipenuhi bau pesing. Kerak membandel di lantai dan dinding.Â
Tak hanya itu, aroma menyengat membuat siapa pun enggan berlama-lama di dalam toilet tersebut.
Ironisnya, di balik tembok tinggi yang seharusnya menjadi simbol pembinaan, justru kebersihan paling dasar pun diabaikan.
Lebih mengejutkan lagi, Plt Kalapas Kelas IIA Palopo, Herman Anwar, diduga tak muncul saat hendak dimintai konfirmasi.Â
Padahal, awak media sudah berulang kali mendatangi kantor lapas, namun tak juga berhasil menemui sang pimpinan.
Melalui KPLP Hartono, alasan yang disampaikan justru menambah tanda tanya.Â
"Pak Kalapas baru-baru ke rumah dinas istirahat, baru tiba tadi subuh dari Makassar. Capek naik mobil dari Makassar," tulis Hartono singkat via pesan WhatsApp ketika ditanya perihal keberadaan Kalapas.
Penulis: A.Cakra
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI