Mohon tunggu...
andi julianty
andi julianty Mohon Tunggu... Wiraswasta - suka menulis sejak umur 7 tahun

suka merangkai kata dengan dengan klimaks yang indah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sayap Patah

28 Juli 2020   07:25 Diperbarui: 28 Juli 2020   07:31 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PART II

Jangan sia-siakan waktu
yang hanya memberi kerugian
sebab dia telah tenggelam
di peluk kehangatan jelita
sebagai malaekat dan sahabat
hanya sekedar memberi sebuah saran

PART III

Menghargai setiap tuturmu
adalah kebahagiaan bagiku
karena kau malaekat yang setia temani suka dukaku
selalu bisa membuatku bertahan
menahan gelora kepadanya

PART ......

Setiap pertemuan yang terjadi
pada akhirnya perpisahan ujungnya
ada berpisah untuk kembali bertemu
namun ada juga berp[isah untuk selamanya
takdir dari sang pencipta sebagai penentu
dimana ke ikhlasan merupakan hal terbesar

BEBASKAN

Jerat cintamu telah banyak melukai hati wanita
dan aku datang untuk pembalasan
setiap yang pernah terluka
akan kamu rasakan sakitnya yang lebih dari itu
aku datang tanpa akan memberimu kebebasan untuk menyesal

SESI II :

Pujian- pujian untukmu hanya palsu
aku akan membuatmu tebuai dan terlena pana cintaku
lalu aku akan membiarkanmu
jatuh semakin dalam di peluk'ku
sampai harinya datang tanpa dirimu sadari
aku sangkar yang menakutkan tanpa kebebasan

SESI III:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun