Mohon tunggu...
Tulis Ansa
Tulis Ansa Mohon Tunggu... Administrasi - Setiap kesulitan pasti ada kemudahan

Siapapun yang ingin menjadi teman saya dengan cara follow akun ini dengan senang akan saya follow balik 😊 kita sama-sama belajar...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Keluarga Daun Singkong

24 Maret 2022   09:55 Diperbarui: 24 Maret 2022   10:00 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Siang itu setelah bermain seharian  bocah kecil itu menghampiri ibunya yang sedang memasak untuk masak siang. Menggunakan lesung batu kecil berbentuk bulat, terlihat ibunya menumbuk beberapa suing bawang merah dan putih tidak lupa ia menumbuk cabe kering yang telah dipotong kecil-kecil. Si bocah kecil itu terpangu memperhatikan kelakuan ibunya yang begitu lihat dalam menumbuk bahan-bahan masakan.

"Emak... Tilo lapar." seru bocah kecil itu sambil memonyongkan mulutnya. Ibunya sedikit terkejut melihatnya anaknya dengan muka yang penuh dengan kotoran tanah liat, warna bajunya hampir sebagian berwarna cokelat, rambut tipisnya acak-acakan bau matahari kembali menyengat. 


"Iya sebentar lagi siap Tilo sayang, kamu mandi dulu gih, baju kamu kotor sekali, emangnya Tilo dari mana.?" Tanya perempuan tua yang sedang menumbuk rempah-rempah dilesung.

"Tilo tadi menangkap ikan mak, buat nanti digoleng, tapi tilo cuman dapat satu."  Ucapnya polos sambil memperlihatkan anak ikan kecil yang ia tampat di parit kecil depan rumahnya.

"Hmm..dasar anak adventure mandi gih, setelah itu kita makan bersama ya."   ibunya menyuruh.

"Iya maaaaak."

 bocah laki-laki itu pun segera menuju kamar mandi meski umurnya baru masih 5 tahun bocah laki-laki kecil itu sudah bisa mandi sendir. Setelah mandi Muka bocah laki-laki itu Nampak sangat senang sekali ketika ia melihat sosok bapak tua berumur 40-an duduk mengobrol dengan ibunya.

"Ayaaaaaaaah.." 

teriak Tilo dengan badannya yang masih basah ia berlari menuju bapak tua tersebut yang merupakan ayahnya. Lelaki tua berkumis tebal, dengan ukuran badan tidak terbilang tinggi, rambut tipis dengan mata sedikit sayu langsung menyambutnya dengan terbuka dengan membuka lebar untuk memeluknya.

"Ayah lama sekali kekebun hari ini." Tanya bocah kecil itu. disaat  ayahnya mengusap badan bocah kecil itu dengan handuk kecilnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun