Beruntung, kita diajari oleh Tuhan, bagaimana memusnahkan segala macam mikroba patogen yang menghampiri tubuh.
Ini adalah penggunaan Kolostrum, yaitu antibodi konsentrasi tinggi yang dapat digunakan per oral untuk menjaga kesehatan pasien dan memusnahkan semua infektan yang ada. Tentu saja contoh yang diberikan adalah untuk bayi oleh ibunya, tapi kita tidak mungkin menggunakan kolostrum dari ibu manusia, melainkan dari binatang ternak (pedet dan cempe) berupa bovine colostrum.
Hambatannya, bovine colostrum itu cepat sekali rusak, dan rasanya juga tidak nyaman untuk lidah manusia. Beruntunglah kelompok penggiat Kefir yang tergabung dalam Komunitas Kefir Indonesia (KKI) pada tahun 2013 telah berhasil membuat Kefir Kolostrum, yang selain lebih tahan lama, faktor organoleptiknya cukup bagus, dan khasiatnyapun malah lebih baik dari kolostrum segar. Kefir Kolostrum ini bisa dikonsumsi per oral dengan sukses.
Dalam enam tahun terakhir, cukup banyak penderita berbagai penyakit bisa disembuhkan dengan konsumsi Kefir Kolostrum.
Kefir Kolostrum inilah, dibantu dengan beberapa substansi herbal lainnya terbukti bisa menyembuhkan berbagai infeksi dan gangguan metabolisme dengan hasil dan kecepatan yang menakjubkan.
Berdasarkan pengalaman, dengan pengaturan yang tepat diperkirakan infeksi akibat virus Corona dapat disembuhkan hanya dalam 3 - 7 hari saja, kecuali bila kondisinya sudah parah dan terjadi komplikasi yang berat.
Saat ini, ketersediaan Kefir Kolostrum yang ada di banyak penggiat Kefir diperkirakan cukup untuk menyembuhkan sekitar 300 orang penderita. Tentu saja untuk ini diperlukan pengorganisasian yang tepat serta kerja keras dan kesunguh-sungguhan yang maksimum.
Ada lebih dari seratus penggiat Kefir di seluruh Indonesia yang dapat diajak untuk berkolaborasi.
Strategi proses penyembuhan.
Agar proses penyembuhan ini dapat berjalan, diperlukan hal-hal sebagai berikut :
- Mengkonsolidasikan sumber daya yang ada, yaitu Organisasi KKI beserta para penggiatnya, para ahli yang sudah pernah meneliti Kefir Kolostrum, yaitu Tim dari Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, serta para dokter dan paramedis yang menangani para pasien.
- Mempersiapkan prasarana dan sarana yang eksklusif untuk mengurus minimal untuk 500 orang pasien.
- Meyediakan dana yang memadai, yang walaupun tampak besar, tapi akan sangat jauh lebih kecil dari dana 27 trilyun rp yang dialokasikan oleh Menteri Keuangan,.
Kalau kita serius dan memberikan prioritas tinggi, persiapan dapat dilakukan hanya dalam 1 minggu, dan dalam 3 minggu berikutnya sudah tidak ada lagi penambahan penderita baru.
Andai Indonesia bisa menerapkan prinsip manajemen krisis yang lugas dengan integritas tinggi, bulan Ramadhan bisa kita jalani dengan penuh kedamaian.
