Mohon tunggu...
Cerita Pemilih

Panasnya Pilkada DKI Melebihi Panasnya Udara di Ibukota

22 April 2017   02:59 Diperbarui: 22 April 2017   12:00 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Pasal 158 ayat 1 huruf c tersebut berbunyi, "Provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 6.000.000 (enam juta) sampai dengan 12.000.000 (dua belas juta) jiwa, pengajuan perselisihan perolehan suara dilakukan jika terdapat perbedaan paling banyak sebesar 1% (satu persen) dari total suara sah hasil penghitungan suara tahap akhir yang ditetapkan oleh KPU Provinsi."

     Apabila selisih perolehan suara pasangan calon melebihi angka satu persen, gugatan tersebut tidak akan memenuhi syarat.

Ahok dan Djarot masih memiliki waktu 6 bulan ke depan sampai Oktotober 2017 untuk menyelesaikan tugasnya.

     Satu hari setelah hari pencoblosan, tanggal 20 April 2017 Ahok menjalani sidang ke 20 dengan agenda pembacaan tuntutan dari jaksa penuntut umum (JPU) terhadap Ahok. Jaksa penuntut umum (JPU) dalam kasus dugaan penistaan agama menuntut terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 1 tahun penjara dengan masa percobaan hukuman 2 tahun. Artinya Ahok bebas jika tidak melakukan tindak pidana selama masa percobaan. Namun, jika Ahok melakukan tindak pidana selama masa percobaan, maka Ahok dapat dipenjara 1 tahun ditambah dengan hukuman pidana yang baru.

     Kericuhan memang sempat terjadi, tetapi tidak berlangsung lama di depan pengadilan sidang Ahok ke 20 tersebut. Malah kericuhan di dunia maya sepertinya yang tidak akan ada habisnya. Sebut saja pendukung Ahok - Djarot yang sepertinya harus dipertanyakan pemikirannya. Ade Armando merupakan seorang dosen di Universitas Indonesia.

Ade Armando senang sekali .


Kamiis, 20 April 2017 pukul 4:32 · 

Orang pinter milih Ahok.
Orang bodoh milih Anies.
Jadi kalau sekarang Ahok kalah artinya jumlah orang bodoh jauh lebih banyak daripada orang pinter.
Simpel kan?

     Dari kubu Anies Sandi bahkan telah diingatkan untuk tidak membuat poster meme atau komik atau apapun dengan tujuan membully Ahok dan Djarot karena siapapun pihak yang menang ataupun kalah seharusnya menciptakan ketertiban dan menghargai apapun keputusan yang telah dipilih oleh warga Jakarta sepenuhnya.

     Sebenarnya bukan siapa yang menang atau siapa yang kalah? Tetapi ketidakpuasaan dari pihak pendukunglah yang harus dipertanyakan. Selama masa kampanye bahkan buzzer melakukan serangan fitnah uncontrolled. Sebaiknya siapapun yang menjadi gubernur dan wakil gubernur didukung serta diawasi bersama. Janji-janji yang pernah dilontarkan ditagih setelah menjabat. Manusia tidak ada yang sempurna. Jika terus saja melakukan konfrontasi, sulit rasanya mengatakan bahwa negara ini telah dewasa.

     Cara terbaik untuk mengatasi konflik adalah mengingat jika kita adalah satu. Satu dalam Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika. Sekalipun memiliki persepsi yang berbeda satu sama lain, tetapi kita harus menghargai perbedaan tersebut karena anak kembar sekalipun memiliki persepsi yang berbeda walaupun rupanya sama.

     

     

     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun