Makna nasionalisme kembali terlihat dimana Kusumawardani dan Faturochman (2004) menjelaskan bahwa suatu bangsa hanya dapat tercipta jika terdapat adanya perasaaan setia kawan yang besar bukan karena persamaan ras, bahasa, agama atau batas-batas negeri, tetapi terbentuk karena pengalaman historis yang menjadi penyambung kesediaan untuk sama-sama berkorban.
Sebagai penutup, saya ingin membagikan kutipan dialog Ahok dan Kim Nam yang menunjukan bahwa film ini layak disebut sebagai pembangkit rasa nasionalisme,
"Kita sebenarnya orang Indonesia atau China sih?"
"Jangan pernah berhenti mencintai negeri ini, Hok"