Mohon tunggu...
anas asyraf s
anas asyraf s Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah Anas Asyraf, seorang pemuda yang percaya bahwa listrik adalah bahasa masa depan. Sebagai mahasiswa Teknik Elektro Universitas Brawijaya, saya tidak hanya mempelajari rumus dan teori, tetapi juga berusaha memahami jiwa dari setiap komponen elektronika, dari yang paling mikro hingga jaringan kelistrikan yang masif. Hari-hari saya diwarnai dengan menganalisis gelombang sinyal, dan menulis kode untuk menghidupkan sebuah sistem. Di balik layar, saya adalah seorang pemecah masalah yang senang menerjemahkan tantangan kompleks menjadi solusi teknis yang elegan dan efisien. Saya berambisi untuk tidak hanya menjadi seorang engineer yang kompeten, tetapi juga seorang inovator yang karyanya dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Vitalsense Hadir di Posyandu ILP Sumbersekar, Sasar 800 Warga Untuk Deteksi Sindrom Mteabolik

18 September 2025   12:15 Diperbarui: 18 September 2025   13:13 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
terjun langsung ke Posyandu ILP Sumbersekar untuk melakukan pengecekan

Malang, Agustus 2025 – Posyandu Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, mencatat sejarah baru. Untuk pertama kalinya, layanan primer di tingkat desa menghadirkan VitalSense, sebuah perangkat inovatif karya mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) yang mampu mendeteksi sindrom metabolik tanpa jarum suntik. Diselenggarakan tanggal 1-4 September, 8-9 September 2025

Kegiatan integrasi layanan primer yang berlangsung di enam RW ini menyasar sekitar 800 hingga 1000 warga, mulai dari remaja, ibu rumah tangga, hingga lansia. Semua dapat mencoba langsung alat non-invasif ini untuk mengetahui status kesehatan vital tubuh mereka secara cepat dan real-time.

VitalSense bekerja dengan membaca enam parameter tubuh sekaligus—tekanan darah, nadi, glukosa, kolesterol, suhu, dan saturasi oksigen—tanpa pengambilan darah. Data yang masuk lalu diproses menggunakan kecerdasan buatan berbasis algoritma Random Forest, sehingga hasil tidak hanya berupa angka, melainkan juga interpretasi personal serta peringatan dini melalui aplikasi dan WhatsApp Bot.

Kepala Desa Sumbersekar, Ibu Ririn, mengungkapkan rasa bangganya karena warganya menjadi bagian awal dari inovasi ini.

“Kami sangat berterima kasih karena masyarakat desa dapat mencoba langsung teknologi canggih yang biasanya hanya ada di rumah sakit. VitalSense membuka kesempatan warga untuk periksa dini tanpa takut jarum atau biaya besar,” tuturnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua Tim Penggerak Posyandu, Ibu Widji. Menurutnya, teknologi ini dapat memperluas cakupan posyandu yang selama ini lebih terfokus pada ibu dan balita.

“Selama ini, posyandu lebih fokus pada ibu dan anak. Dengan VitalSense, kami bisa melayani bapak dan ibu lansia yang sering enggan periksa. Ini langkah maju untuk kesehatan desa dan memperkuat peran kader,” jelasnya.

Bagi tim mahasiswa UB, keterlibatan posyandu desa menjadi momen penting. Mereka menilai bahwa upaya mencegah penyakit tidak menular harus dimulai dari komunitas paling dasar. “Kami ingin masyarakat bisa mendeteksi lebih awal tanpa takut jarum atau biaya mahal. Pencegahan harus dimulai dari rumah dan desa,” ujar Mochammad Saiful Anwar, inisiator ide VitalSense.

VitalSense sendiri lahir dari semangat lima mahasiswa lintas fakultas Universitas Brawijaya dan berhasil menjadi satu-satunya tim UB yang lolos pendanaan nasional PKM-KI 2025. Dari lebih 800 proposal se-Indonesia, hanya 37 yang berhasil meraih dukungan pendanaan, termasuk VitalSense.

Uji coba awal menunjukkan akurasi lebih dari 98% dalam mengklasifikasikan status kesehatan pengguna. Dengan hasil tersebut, VitalSense dipandang bukan sekadar prototipe mahasiswa, tetapi juga solusi nyata yang bisa diintegrasikan dalam sistem kesehatan primer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun