Tak hanya mendengarkan materi, peserta juga diajak langsung untuk praktik mengambil gambar di sekitar pantai. Aktivitas ini membuat mereka lebih memahami bagaimana mengolah konten visual agar menarik perhatian calon wisatawan.
Selain itu, Tim Alam Indonesia juga membimbing peserta melakukan pengeditan sederhana menggunakan aplikasi yang mudah dioperasikan --- mulai dari pemotongan video, penambahan musik, hingga transisi agar hasil akhir terlihat lebih profesional.
Bangun Cerita dari Pulau Sendiri
Lebih dari sekadar foto dan video, peserta diajak memahami pentingnya storytelling digital. Mereka belajar bagaimana menyampaikan pesan dan makna di balik potensi wisata Pulau Santen melalui narasi yang menggugah.
Ternyata bikin konten itu nggak sesulit yang dikira. Walau alatnya terbatas, yang penting niat dan ide dulu," ujar Heru, salah satu peserta pelatihan dengan antusias.
Kolaborasi untuk Ekowisata Mandiri
Melalui kegiatan ini, mahasiswa dan warga membuktikan bahwa kolaborasi dapat melahirkan perubahan nyata. Keterampilan digital yang diperoleh diharapkan menjadi awal kemandirian masyarakat dalam memajukan wisata Pulau Santen.
Inisiatif ini mencerminkan semangat SDGs poin ke-17, di mana kemitraan menjadi kunci untuk menciptakan pembangunan berkelanjutan.
Ingin tahu lebih banyak tentang kegiatan NYUBRICK FIKKIA UNAIR dalam pemberdayaan masyarakat dan konservasi lingkungan?
Yuk, ikuti Instagram mereka di @nyubrick.fikkiaunair
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI