Program Pengabdian Masyarakat Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya di Desa Jimbaran Kulon, Kabupaten Sidoarjo, menjadi contoh nyata bagaimana inovasi sederhana dapat memberikan dampak besar bagi pelaku UMKM. Dalam kegiatan ini, mahasiswa membantu salah satu UMKM setempat milik Bapak Afandi yang mengalami kendala karena belum memiliki alat pengatur suhu otomatis untuk inkubator susu.
Permasalahan seperti ini mungkin terdengar sepele di kota besar, namun di level pelaku usaha mikro, keterbatasan teknologi masih menjadi penghambat produktivitas. Mahasiswa Pengabdian Masyarakat hadir dengan solusi: merakit alat pengatur suhu berbasis thermostat STC 1000, yang mampu mengontrol suhu otomatis melalui pengaturan heater dan cooler. Hasilnya, proses produksi dapat berjalan lebih stabil dan efisien.
Langkah ini patut diapresiasi sebagai wujud nyata dari kolaborasi antara dunia akademik dan masyarakat. Di saat banyak diskusi hanya berputar pada teori inovasi, para mahasiswa ini telah membuktikan bahwa inovasi tidak selalu harus kompleks dan mahal. Cukup memahami kebutuhan, menguasai alat sederhana, dan memiliki semangat berbagi.
Pemerintah daerah dan kampus lainnya perlu mencontoh pendekatan ini. Alih-alih hanya fokus pada pembangunan fisik, intervensi teknologi terapan yang sesuai kebutuhan masyarakat kecil dapat membawa perubahan besar. Program seperti ini tak hanya melatih kemampuan teknis mahasiswa, tetapi juga membentuk empati sosial dan semangat pemberdayaan yang sangat dibutuhkan oleh bangsa ini.
Semoga program-program serupa terus digalakkan dan diperluas, agar sinergi antara akademisi dan pelaku usaha kecil dapat melahirkan masyarakat desa yang lebih produktif, mandiri, dan sejahtera.
Bahan :
Holo uk 3x3
Plat galvanis 1mm
Cat
Tiner
Dempul
Alat :
Gerinda
Mesin Las
Amplas
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI