Mohon tunggu...
Anan Alkarawangi
Anan Alkarawangi Mohon Tunggu... Administrasi - Jurnalis Warga
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Duta Pasundan Di Bumi Majapahit

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Prajurit Satgas TMMD Mojokerto Bantu Petani Madu

21 Juli 2018   21:09 Diperbarui: 21 Juli 2018   21:25 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MOJOKERTO.   Sebagai mahkhluk sosial tentunya manusia dituntut untuk saling membantu dan peduli terhadap lingkungan. Sikap tersebut juga dimiliki setiap prajurit bahkan sudah menjadi naluri para prajurit.   

Seperti Kopda Sugiono, anggota Satgas TMMD Ke-102 TA. 2018 Kodim 0815 Mojokerto asal Satuan Yonif PR 503/MK yang membantu Nyono (34), warga RT 04 RW 02 Desa Jembul, dalam membantu memeras madu hutan, Sabtu (21/07/2018) siang.

Kegiatan tersebut dilakukan Kopda Sugiono, di sela-sela istirahat siang.  Saat itu, dirinya melihat Nyono sang petani madu, sedang memeras madu lebah hutan di depan rumah.  Kopda Sugiono yang sedang istirahat siang tak jauh dari lokasi langsung menghampiri dan membantu memeraskan madu.    

Tanpa canggung Kopda Sugiono, melakukan aktivitas tersebut.  Tidak butuh waktu lama bagi Kopda Sugiono untuk memeras sejumlah sarang lebah yang berada diempat kotak/sarang lebah.  Usai diperas, madu tersebut dimasukan ke dalam botol ukuran 600 mililiter. 

Kopda Sugiono menuturkan, pekerjaan memeras madu secara manual baru kali ini dilakukannya sekaligus belajar dan sebagai pengalaman.  Madu yang dihasilkan dari sarang lebah milik Nyono tergolong bagus karena asli dari hutan di seputaran Air Terjun (Coban) Kabejan, memang agak terasa pahit namun kemurniannya terjaga, ucapnya.

madu-jembul-5-5b5341175a676f2f3b7108b2.jpeg
madu-jembul-5-5b5341175a676f2f3b7108b2.jpeg
Sementara Nyono, mengungkapkan, dirinya sudah menggeluti pekerjaan tersebut sejak satu tahun silam, 2017.   Semula dirinya hanya memiliki 10 kotak sarang lebah yang terbuat dari kayu sengon dengan ukuran panjang sekitar 40 cm dan lebar 35 cm.  Saat ini dirinya sudah memiliki 60 kotak sarang lebah, yang disimpan di hutan sebanyak 56 kotak dan 4 kotak disimpan di rumah.

Dari 60 kotak sarang lebah tersebut, ia bisa memanen sebanyak lima kali dalam setahun, namun itupun tergantung musim, bila musim hujan maksimal panen empat kali.  Setiap kali panen mampu menghasilkan minimal empat botol ukuran 600 mililiter dan maksimal enam botol dengan harga jual 200.000,- sampai dengan 225.000,- per botol, pungkasnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun