Mohon tunggu...
Anam Khoirul Anam
Anam Khoirul Anam Mohon Tunggu... -

Anam Khoirul Anam: lahir di Ngawi, 26 Juni 1982. Pasca kuliah, ia begitu ingin serius dalam mengembangkan potensi menulisnya dan ingin lebih memperdalam jiwa sastrawinya lewat buah pikir dan lewat kreasi kreatif jemari-jemarinya yang ‘dingin’. Selain memperdalam dan mengembangkan kreatifitas menulisnya, ia juga mendirikan sebuah wadah kepenulisan agar lebih memberdayakan khazanah literasia: Anam Khoirul Anam Reader (AKAR).\r\nemail: anamer_19@yahoo.com\r\nFB / PF: Anam Khoirul Anam\r\nTwitter: @NAMe_19

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kendari Pos, 16 Juni 2012

27 Juli 2013   08:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:58 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dawai gitar hanya merangkum kelam dalam diam

sedangkan paruh nafas terus berkepak ke udara

seirama denyut liris kalbu yang diselimuti lara

Kerinduan makin meremang bersama larut malam

suara hatimu yang akrab kudengar pun redam

hingga diriku dikuasai hampa begitu panjang

bintang serasa enggan menari di ujung galau jiwa

Dan inilah kasidah musim gugur yang pilu

sewaktu mimpi dan asa begitu cepat berlalu

genggaman ini pun terbuka dalam rasa hampa

ini bukanlah tragedi atas jiwa yang bersengketa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun