Bulan Ramadan selalu identik dengan berburu menu berbuka yang lezat dan menggugah selera. Kalau biasanya aku menikmati gorengan, kolak, atau es buah, tahun ini aku ingin mencoba sesuatu yang berbeda. Salah satu kuliner khas Indonesia Timur yang menarik untuk dicoba saat berbuka adalah papeda kuah kuning, hidangan khas Papua yang kaya akan cita rasa dan nutrisi.Â
• Apa Itu Papeda?
Papeda adalah makanan pokok masyarakat Papua yang terbuat dari sagu. Teksturnya kenyal dan lengket, mirip bubur, dan biasanya disantap dengan kuah ikan berbumbu kuat. Meskipun sederhana, papeda kaya manfaat karena bebas gluten, rendah gula, dan cukup mengenyangkan---cocok untuk berbuka setelah seharian berpuasa. Â
• Keistimewaan Kuah Kuning
Yang membuat papeda semakin nikmat adalah kuah kuningnya. Kuah ini biasanya dibuat dari ikan tongkol, kakap, atau ikan laut lainnya yang dimasak dengan bumbu rempah khas seperti kunyit, serai, daun jeruk, dan kemangi. Warna kuningnya berasal dari kunyit, yang tidak hanya memberi rasa gurih tetapi juga kaya manfaat kesehatan. Â
• Kenikmatan Berbuka dengan Papeda Kuah Kuning
Berbuka dengan papeda kuah kuning benar-benar pengalaman kuliner yang berbeda. Aku suka bagaimana tekstur papeda yang lembut berpadu dengan kuah kaya rempah, menciptakan rasa yang unik dan menggugah selera. Selain itu, ikan dalam kuahnya kaya akan protein dan omega-3, yang membantu tubuh memulihkan energi setelah seharian berpuasa. Â
• Cara Menikmati PapedaÂ
Makan papeda juga ada tekniknya! Aku sempat diajari oleh orang Papua secara langsung menggulung papeda dengan sumpit atau garpu, lalu mencelupkannya ke dalam kuah sebelum disantap. Cara ini membuat teksturnya lebih menyatu dengan bumbu, memberikan sensasi makan yang lebih autentik. Â
• Membuat Papeda Kuah Kuning di RumahÂ