Pendekatan Antropologi dalam Menyelesaikan Masalah Ekonomi dan Sosial
Antropologi ekonomi dan sosial menekankan bahwa ekonomi tidak hanya soal angka, modal, dan produksi, tetapi juga tentang nilai budaya, sistem sosial, dan pola interaksi dalam masyarakat. Pendekatan ini melihat bahwa faktor-faktor seperti norma, tradisi, dan struktur sosial sangat mempengaruhi pola ekonomi masyarakat.
Dalam konteks NDP HMI, pendekatan antropologi dapat diterapkan melalui beberapa aspek berikut:
1. Pembangunan Ekonomi Berbasis Kearifan Lokal
Pendekatan antropologi dalam ekonomi melihat bahwa setiap komunitas memiliki cara tersendiri dalam mengelola sumber daya ekonomi berdasarkan nilai-nilai budaya mereka. Oleh karena itu, solusi yang ditawarkan HMI dalam menangani masalah ekonomi harus berbasis pada kearifan lokal.
Contohnya:
*Ekonomi Kerakyatan Berbasis Budaya
Di banyak daerah di Indonesia, terdapat sistem ekonomi berbasis adat yang sudah berjalan lama, seperti sistem "sambatan" di Jawa, "gotong royong" di Sumatera, dan "subak" di Bali. Pendekatan antropologi dalam NDP HMI mendorong agar sistem ekonomi tradisional ini tetap dipertahankan dan dikembangkan dalam kebijakan ekonomi modern.
*Pemberdayaan UMKM Berbasis Sosial-Budaya
UMKM merupakan tulang punggung perekonomian masyarakat Indonesia, terutama di pedesaan. Namun, banyak kebijakan ekonomi yang justru mengesampingkan aspek budaya lokal dalam pengembangannya. HMI dapat mendorong model bisnis yang berbasis pada komunitas dan jaringan sosial yang sudah ada dalam budaya lokal.
2. Penyelesaian Kemiskinan dengan Model Sosial-Inklusif