Mohon tunggu...
Nyimas Herda
Nyimas Herda Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

aku adalah aku..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku dan Hidupku (18)

7 Juli 2013   10:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:54 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

sambungan dari :

http://fiksi.kompasiana.com/cerpen/2013/06/14/aku-dan-hidupku-17-568803.html

Sandra mengerti, semua orang tentu menginginkan kehidupan yang lebih baik, tak terkecuali Indri, muridnya.. meski usianya baru 15 tahun.

Dan hari ini adalah hari ketiga Indri menginap di rumahnya. Dan sepertinya Indri sangat menikmati tinggal bersamanya walaupun sarapan pagi, makanan siang ataupun makan malam seringkali lalai menyiapkannya buat Indri. Yaah maklumi saja, pembelaan Sandra. Dia bukankah tidak tahu apa selera Indri dan dia juga kadang tidak punya cukup uang untuk mengikuti selera Indri yang sepertinya selalu hidup enak itu kecuali itu kesibukannya sebagai seorang guru yang hidup sendiri dengan rumah yang meski mungil nan kecil tentu saja masih banyak hal yang harus dirutinitaskan untuk pembersihan dan jika sudah begitu, Sandra lupa pada Indri yang selama tiga hari itu lebih betah di teras depan yang memang tempat ternyaman. bukan cuma pelatarannya yang dibuat luas bahkan bisa untuk main sepak bola, tetapi juga dilengkapi dengan ayunan, balai-balai yang diberi kasur yang empuk. pokoknya dibagian itu menurut Sandra, hadiah terindah yang diberikan Jamal, almarhum mantan suaminya kepada dirinya dan seringkali membuat dia rindu buat dimarahi, dicueki... aah. Demikianlah, selama tiga hari itu pula, Sandra ternyata cocok dengan Indri, yang meskipun terkesan seenaknya tidak malas anaknya. Indri selalu bangun subuh, sholat dan yang terpenting dan sangat disyukuri oleh Sandra, Indri tidak bolos sekolah.

Dan siang itu Sandra tidak ada jam mengajar dan dia ingin menyajikan makan siang yang istimewa buat Indri karena itu dia sibuk sedari pagi, setelah Indri pergi sekolah. Messy yang tiba-tiba bertandang setelah lama menghilang agak heran dengan kelakukan Sandra, padahal Messy tahu, anak-anak Sandra tidak ada yang sedang menginap.

"Kamu masak buat siapa sih San.. kok banyak jika hanya untuk kamu sendirian.. atau kamu tahu ya aku mau kesini.. jadi masak khusus buatku.. " Kata Messy sambil membantu Sandra memotong-motong kentang dan wortel. Sandra hanya ketawa, dia menyelesaikan gorengan terakhirnya dan alhamduillah. tinggal memasak kuah sopnya dan Sandra yakin Indri tentu menyukainya karena sepertinya seleranya hampir serupa dengan Firman dan Eci, anak-anaknya.

Tak hampir sejam, semua masakan selesai dan sudah siap dengan manisnya di atas meja makan, siapp disantap.. Sandra melihat ke jam dinding.. hemn sudah jam setengah satu, mungkin setengah jam lagi atau lebih sedikit, Indri akan sampai. Dan sambil menunggu kehadiran anak muridnya yang kepingin dia jadi maknya itu, Sandra mengajak Messy mengobrol di Teras.

"Oh jadi ada anak muridmu yang menginap. San.. kamu tidak takut nanti kamu dilaporkan menculik anak orang jika orangtuanya menyadari anaknya menghilang 3 hari begitu.. katamu tadi, dia tidak pulang-pulang kan selama tiga  hari itu dan sama sekali tidak terlihat memberi kabar pada orangtuanya" kata Messy setelah tahu mengapa Sandra memasak lebih banyak dari biasanya sejak kepulangan mantan suami Sandra ke Rahmatullah.

Sandra terpaku, betul juga ya..

"Ah mungkin dia memberitahu orangtuanya tanpa setahuku Mes.. " Sandra menghibur diri.

Haha.. Messy ketawa ringan. Dan diperhatikannya Sandra lebih sengsama..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun