Mohon tunggu...
Ana Atikah
Ana Atikah Mohon Tunggu... @atikahanaaa

Asisten Apoteker dan guru honorer yang suka menulis dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Film

Gambaran Rasisme dalam Film Pengepungan di Bukit Duri

29 April 2025   08:51 Diperbarui: 29 April 2025   08:51 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak dapat dipungkiri, Joko Anwar sebagai sutradara selalu berhasil membawa penonton terbawa ke dalam suasana film yang disutradarainya. Seperti film aksi terbaru yang satu ini, Pengepungan di Bukit Duri. Mengambil latar kerusuhan yang mirip dengan kerusuhan di tahun 1998, film ini cukup menyajikan ketegangan dari awal hingga akhir cerita.

Edwin yang merupakan guru dan juga korban diskriminasi terhadap asal-usulnya yang seorang keturunan Tionghoa di Indonesia, harus menjalani kehidupan yang cukup keras dan berliku. Dalam film digambarkan bahwa perjalanannya menjadi seorang guru tidak pernah dihargai oleh murid-muridnya yang berandalan di sekolah. Latar belakang keluarga serta konflik ketegangan akibat kerusuhan membuat film ini penuh dengan teka-teki dan misteri.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Terdapat satu kalimat dalam dialognya yang cukup membuat terenyuh dan tersadar akan keadaan negeri ini saat kerusuhan terjadi. Di salah satu adegan, Edwin berkata: "Negara ini seperti lapisan kaca paling tipis, gampang pecah." "Seperti bensin, gampang terbakar." Kalimat tersebut menggambarkan bahwa masyarakat terkadang mudah terprovokasi terhadap suatu hal yang justru menimbulkan perpecahan.

Bagi kalian yang suka film aksi dan penasaran dengan kisah seru Edwin menghadapi anak-anak SMA dan bagaimana ia menghadapi kerusuhan yang terjadi, jangan lupa menonton di bioskop kesayangan kalian ya! Akan tetapi film ini tidak disarankan untuk anak di bawah umur karena mengandung banyak umpatan yang kurang baik dalam adegannya. Selamat menonton!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun