Mohon tunggu...
Mkhyyma
Mkhyyma Mohon Tunggu... Part Time Writer

menulis dengan insight, meramu kata jadi cerita, dan selalu siap bikin pembaca mikir (atau senyum-senyum sendiri).

Selanjutnya

Tutup

Healthy

White Noise Sleep

24 Februari 2025   08:30 Diperbarui: 24 Februari 2025   00:26 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

White Noise Sleep Dependency

Kenapa Banyak Orang Tidur dengan White Noise? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Banyak orang tidak bisa tidur tanpa suara latar, entah itu musik lembut, suara hujan buatan, atau bahkan tayangan ulang serial favorit. Fenomena ini disebut White Noise Sleep Dependency, di mana individu merasa lebih nyaman dan mudah terlelap saat ada suara konstan di latar belakang. Apa penyebabnya? Apakah ini berbahaya?

Mengapa Otak Kita Butuh White Noise?

Menurut penelitian dalam Journal of Sleep Research, suara latar yang stabil membantu menutupi suara tiba-tiba yang bisa mengganggu tidur. Ini bekerja melalui proses masking auditory, di mana otak lebih mudah beradaptasi dengan suara yang konsisten dibanding suara yang berubah-ubah.

Selain itu, white noise juga mempengaruhi sistem saraf otonom, membantu tubuh tetap rileks dengan menekan respons stres dan kecemasan. Orang dengan gangguan tidur atau kecemasan cenderung lebih bergantung pada suara ini sebagai bentuk self-soothing.

Dampak Positif dan Negatif

Tidak selalu buruk, white noise memiliki manfaat seperti:

  • Membantu individu dengan insomnia untuk tidur lebih cepat.
  • Meningkatkan kualitas tidur bagi mereka yang tinggal di lingkungan bising.
  • Menstabilkan gelombang otak sehingga tidur lebih nyenyak.

Namun, ketergantungan berlebih bisa berdampak negatif, seperti:

  • Berkurangnya kemampuan tidur dalam keheningan.
  • Respon otak yang melemah terhadap suara penting di sekitar.
  • Potensi peningkatan sensitivitas terhadap suara saat tidak ada white noise.

Bagaimana Jika Ingin Menguranginya?

Bagi yang ingin mengurangi ketergantungan, berikut beberapa strategi:

  1. Latih Tidur Bertahap dalam Keheningan -- Kurangi volume white noise perlahan-lahan setiap malam.
  2. Gunakan Teknik Relaksasi Lain -- Meditasi atau latihan pernapasan bisa menggantikan efek menenangkan dari white noise.
  3. Atur Lingkungan Tidur yang Optimal -- Pastikan kamar tidur gelap, sejuk, dan nyaman untuk membantu transisi ke tidur tanpa suara latar.

White Noise Sleep Dependency bukanlah gangguan medis, tetapi jika mulai mengganggu pola tidur atau kehidupan sehari-hari, ada baiknya mempertimbangkan strategi untuk menguranginya. Tidur yang berkualitas tetap kunci utama bagi kesehatan fisik dan mental kita!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun