Mohon tunggu...
Amung Palupi
Amung Palupi Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Seorang yang sedang mencari kesempatan dunia dengan melakukan hal yang bisa dilakukan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Senjakala Kantor Pos: Memiliki Daya Tarik Tersendiri daripada Para Pesaing di Tengah Perubahan Zaman

6 Mei 2024   01:10 Diperbarui: 6 Mei 2024   02:15 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Mungkin sudah lumrah pula jika banyak perusahaan, lembaga hukum, lembaga pemerintahan lain juga masih membeli materai hingga berlembar -- lembar dari bilik kantor pos Indonesia, terutama karena harganya yang masih belum ada kenaikan tambahan daripada pedagang warung kelontongan, Penjaja jasa fotokopi besar, dan lainnya. Apakah JNE, TIKI, atau Lion Parcel ada yang jual materai juga ?!

Ada juga fungsi kantor pos yang masih dan sangat menjadi primadona bagi sebagian masyarakat lainnya yaitu sebagai wadah penyalur bantuan sosial dari pemerintah sebagai program peningkatan mutu kesejahteraan berkelanjutan.

Tak lupa dengan segala pembayaran manual seperti pembelian token listrik, transfer antar bank, tagihan listrik dan air, pajak bumi bangunan, pulsa handphone dan lain sebagainya yang masih bisa dilakukan disana.

Namun keraguanku adalah ketika Pos Indonesia menuju transformasi menuju dunia digital untuk melawan dompet -- dompet digital seperti gopay, ovo, dan lain sebagainya, belum lagi dengan aplikasi bank digital dengan menu serupa rasanya mereka harus sangat bekerja keras mendapatkan perhatian masyarakat apalagi dari kalangan muda.

Mengingat jika dikantor pos ini, meja bentuk trapesium hingga papan pengumunan khas untuk menempelkan sehelai kertas lowongan pekerjaan juga belum hilang, rasanya antri di dalam ruangan dengan segala kekurangannya seperti minim pendingin udara dari beragam sudut, ternyata masih menjadi kenangan yang tak tergerus oleh jaman walau usia penulis sudah memasuki paruh usia 30 tahun.

Jad bisa disimpulkan bahwa kantor pos Indonesia belumlah mati atau bahkan tertinggal dari perusahaan jasa pengiriman barang swasta lainnya, karena hal paling utama yang bisa dilihat sekarang sebenarnya hanya pergeseran fungsinya saja seperti lebih ke arah sosial ekonomi. Juga harus ada perubahan besar terlebih dalam pemaksimalan layanan pembeda hingga sosialisasi tentang hal yang sedang dikerjakan dan dibangun oleh perusahaan berplat merah ini.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun