Mohon tunggu...
Armin Mustamin Toputiri
Armin Mustamin Toputiri Mohon Tunggu... Politisi - pekerja politik

Menuliskan gagasan karena ada rekaman realitas yang menggayut di benak.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Percaya pada “Guru Spritual”

11 Oktober 2016   21:14 Diperbarui: 11 Oktober 2016   21:22 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

DI DERA rasa gemas menyaksikan persidangan bagaimana misteriusnya proses pembunuhan kopi vietnam beracun sianida terhadap almarhumah Mirna Salihin, mencipta rasa penasaran saya agar berbalik arah membaca ulang buku lama novel detektif karya Agatha Christie. Tapi sayang buku-buku itu telah lenyap dari pustaka pribadi saya. Syukur, kerena masih ada serial cerita “Imung”. Kisah detektif cilik bernama Imung yang ditulis oleh Arswendo Atmowiloto.

Tapi di tengah asyik menelusuri kecerdasan detektif Imung membuka kasus, rasa penasaran saya justru terusik berita terbongkarnya manipulasi dilakukan Gatot Brajamusti. Lelaki yang sekian tahun dijadikan “guru spiritual” sekian artis ternama. Namun, belum soal manipulasi Aa’ Gatot mereda, datang lagi berita menghebohkan, soal manipulasi “guru spiritual” yang lain. Taat Pribadi yang dipercaya ratusan pengikutnya berkemampuan menggandakan uang.

Dan saat bersamaan, di Depok, aparat keamanan juga menciduk Abdul Muhjib. Lelaki yang mengaku nabi. “Guru spiritual” yang mengiming-imingi warga, kelak dimasukkan ke syurga dengan mahar Rp. 2 juta. Bahkan di tempat lain di Rembang, Jawa Tengah, jauh lebih hebat lagi. Lelaki Kasrin yang sehari-hari berprofesi tukang becak sekejap bermetamorfisis menjadi seorang “guru spiritual”. Musababnya karena ia pulang menunaikan haji secara misterius.

Kasrin mengklaim dirinya baru saja pulang menunaikan ibadah haji di Makkah. Dia mengaku kembali ke tanah air saat bersamaan dengan kepulangan rombongan jema’ah haji Rembang pada kloter 38. Tapi anehnya, karena nama Kasrin, sama sekali tidak pernah tercatat secara resmi dalam daftar haji Indonesia di Kementerian Agama. Pada titik soal itulah misteriusnya, apalagi Kasrin sendiri mengakui jika dirinya memang tidak mendaftarkan diri untuk naik haji.

Tukang becak yang sering mangkal di Masjid Jami’ Lasem-Rembang itu, pun bercerita. “Saya memang berangkat naik haji bersama makhluk gaib bernama Bu Indi. Langganan becak saya sejak usia muda. Dia tidak terlihat wujud dan sosoknya oleh orang lain. Hanya saya yang bisa melihatnya. Selama 44 hari menunaikan haji, saya selalu nginthil sama Bu Indi. Baik saat sa’i, tawaf, shalat, maupun ibadah lainnya. Termasuk berqurban beberapa ekor unta”, jelasnya.

Saking misteriusnya itulah, rumah Kasrin kini tak pernah sepi dari pengunjung. Tetamu yang datang tak hanya di sekitar kampungnya, tapi juga dari beberapa kabupaten terdekat. Kasrin sontak menjadi magnet baru. Seorang “guru spiritual”. Para tetamu yang datang, penasaran ingin mendengar kemisteriusan itu langsung dari mulut Kasrin. Sekaligus yang utama, minta sekiranya Kasrin berkenan mendo’akan agar kelak mereka berkesempatan menunaikan haji.

Di ujung kisah Si Kasrin ini, saya berhasrat menuntaskan bacaan cerita detektif cilik Si Imung yang cerdas membongkar kasus. Saya berharap, Imung juga membongkar maraknya praktek manipulasi “guru spiritual”. Bahkan membongkar apa sesungguhnya menimpa masyarakat kita. Sebegitu mudah percaya “guru spiritual”. Siapa tahu cara kita menyebar ajaran agama yang memang keliru. Misalnya, mengadu Surat al-Ma’idah 51 ke gelanggang politik praktis.

Makassar, 11 Oktober 2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun